10 Fakta Ronin Jepang, Nomor 5 Menolak Tradisi Bunuh Diri Samurai

Sabtu, 02 September 2023 - 02:30 WIB
Namun yang pasti, sebagian masih menggunakan kebajikan tersebut untuk menjalani hidup. Namun, mereka tidak harus mematuhinya dengan kaku seperti dulu. Ketika guru samurai meninggal, Bushido mengharuskan prajuritnya melakukan seppuku atau menderita rasa malu yang luar biasa.

Seppuku adalah bentuk ritual bunuh diri yang dipandang sebagai cara mati yang terhormat. Ini melibatkan penikaman dan pemotongan perut dengan pisau tanto. Kemudian pisaunya akan diputar ke atas untuk memberikan kematian.

Namun, ronin tidak mematuhi tradisi ini, oleh karena itu mereka kemudian disebut ronin. Kebanyakan samurai melakukan seppuku jika tidak ada kesempatan untuk menemukan master baru. Yang lainnya bunuh diri untuk menghormati mendiang majikan mereka, meskipun mereka punya kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan baru.



6. Ronin Memiliki Reputasi yang Terkenal

Keshogunan menganggap ronin tidak dapat diprediksi dan berbahaya. Mereka sering dikaitkan dengan kejahatan dan kekerasan. Ini karena banyak ronin yang melakukan tindakan kriminal untuk mencari nafkah.

Prajurit lain yang ingin mempertahankan sebagian kehormatan mereka yang hilang menjadi tentara bayaran atau pengawal orang kaya. Banyak ronin yang terjun ke jalur karier yang melibatkan pencurian, kekerasan, dan geng.

Citra mereka menjadi sangat ternoda selama periode Edo. Ronin dikenal sebagai pendekar pedang yang hebat karena kehidupan mereka sebelumnya dan pelatihan sebagai samurai. Mereka membawa dua pedang seperti rekan samurai mereka tetapi juga menggunakan banyak senjata lain, seperti tongkat bo dan busur. Hal ini menjadikan mereka salah satu prajurit paling mematikan yang bisa disewa.

7. Ronin Sering Memberontak Melawan Otoritas

Ada banyak contoh di mana kelompok ronin mengangkat senjata melawan keshogunan dan otoritas lainnya. Kasus yang paling terkenal adalah 47 Ronin, juga disebut sebagai Insiden Akō.

Ronin ke-47 adalah sekelompok samurai tak bertuan yang membalas kematian daimyo mereka pada tahun 1703, membunuh seorang pejabat istana bernama Kira Yoshinaka. Tindakan kesetiaan dan balas dendam samurai ini kemudian diubah menjadi drama dan film populer.

Contoh terkenal lainnya adalah Pemberontakan Keian tahun 1651. Sekelompok ronin berencana memaksa Keshogunan Tokugawa Jepang untuk memperlakukan ronin dengan lebih hormat. Kudeta militer ini melibatkan pembakaran di kota Edo dan penyerbuan kastil Edo. Meskipun akhirnya gagal, hal ini mendorong keshogunan untuk melonggarkan pembatasan terhadap ronin dan juga semua samurai.

8. Beberapa Samurai Ingin Menjadi Ronin

Meskipun menjadi ronin sering dipandang remeh, beberapa samurai mendambakan gaya hidup ini. Mereka percaya bahwa mereka bisa menjalani kehidupan yang lebih bebas dan terhormat tanpa terikat oleh Kode Bushido yang telah direvisi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More