5 Fakta Pemilu Presiden Singapura, Capres dari Pengusaha Harus Memiliki Saham Senilai Rp5,6 Triliun

Rabu, 30 Agustus 2023 - 21:35 WIB
Aturan kelayakan yang ketat juga berlaku bagi calon kandidat dari sektor publik, sehingga semakin mempersempit jumlah pelamar potensial.

“Hal ini membatasi pilihan yang kita miliki di Singapura”, Felix Tan, analis politik dari Universitas Teknologi Nanyang Singapura, mengatakan kepada Al Jazeera.

“Sayangnya mungkin ada beberapa kandidat yang baik dan berhati baik yang ingin berpartisipasi tetapi tersingkir karena tidak memenuhi kriteria”, kata Tan.

4. Terbuka dari Semua Etnis

Pemilu tahun ini terbuka bagi pelamar dari semua etnis, tidak seperti pemilu tahun 2017 yang hanya mengizinkan kandidat dari etnis Melayu untuk mencalonkan diri.

Hal ini merupakan hasil amandemen konstitusi yang dirancang untuk memastikan etnis minoritas Singapura mempunyai kesempatan untuk terwakili di tingkat presiden.

Hampir 75 persen penduduk Singapura adalah etnis China, dengan lebih dari 13 persen berasal dari Melayu dan 9 persen dari India.

Tharman, mantan wakil perdana menteri dan menteri keuangan, muncul sebagai kandidat terdepan dalam pemilu tahun ini.

Warga Singapura keturunan India ini pernah disebut-sebut sebagai calon pengganti Perdana Menteri Lee Hsien Loong yang sudah lama menjabat.

Sebaliknya, Tharman memutuskan untuk tidak mencalonkan diri untuk jabatan tertinggi di negara itu pada tahun 2016.

“Saya tahu diri saya sendiri, saya tahu apa yang bisa saya lakukan, dan itu bukan saya,” ujarnya kepada wartawan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More