5 Masalah Utama yang Dipertaruhkan dalam Pemilu Zimbabwe

Senin, 21 Agustus 2023 - 09:23 WIB
Zimbabwe telah mengalami ketidakstabilan politik yang signifikan selama beberapa dekade terakhir, dengan kekerasan, korupsi, dan otoritarianisme menjadi tema yang berulang.

Perekonomian negara yang berkinerja buruk telah menyebabkan ribuan warga Zimbabwe membanjiri negara tetangga Afrika Selatan, Botswana, Zambia, dan Mozambik untuk mendapatkan peluang yang lebih baik. Diperkirakan dua juta warga Zimbabwe berada di Afrika Selatan, dan itu sebagian telah menyebabkan bentrokan antara pemukim dan penduduk setempat di saat meningkatnya xenofobia di sana.

Piers Pigou, konsultan senior International Crisis Group untuk Afrika Selatan, melihat status quo terus berlanjut.

“Memang, hal-hal dapat memburuk di bagian depan ini, dan terlepas dari sentimen anti-asing yang dipersenjatai di Afrika Selatan dan Botswana, kemungkinan lebih banyak orang Zimbabwe akan pergi ke selatan,” katanya kepada Al Jazeera. “Pilihan untuk warga Zimbabwe terbatas, dan lintasan ekonomi saat ini tidak mungkin untuk mengurangi keadaan seperti itu bagi mayoritas.”

“Ini tidak mungkin berdampak besar pada stabilitas, tetapi justru akan memicu ketegangan yang sudah ada sebelumnya.”



3. Transparansi dan Integritas

Pemilu Zimbabwe sejak 2002 telah dirusak oleh kekerasan pemilu besar-besaran yang telah menewaskan lebih dari 500 orang. Pada tahun 2008, lebih dari 200 pendukung oposisi tewas.

Enam orang tewas pada Agustus 2018 ketika pengunjuk rasa menuntut pengumuman hasil pemilu di tengah kekhawatiran bahwa mereka akan dicurangi untuk mendukung partai yang berkuasa, yang telah berkuasa sejak kemerdekaan pada 1980.

Di Zimbabwe, setiap pemilu selalu disengketakan sejak tahun 2002. Selama beberapa dekade, para aktivis menyerukan reformasi untuk meningkatkan kemandirian dan efektivitas lembaga negara, serta transparansi proses pemilu.

Sebuah survei Afrobarometer di Zimbabwe menunjukkan bahwa hanya 47 persen warga Zimbabwe mempercayai Komisi Pemilihan Zimbabwe (ZEC) untuk melakukan pemilihan yang kredibel pada tahun 2023. Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa kepercayaan terhadap ZEC pada umumnya lemah di antara warga Zimbabwe, dan hanya sebagian kecil warga yang mempertimbangkannya. Pemilu 2018 berlangsung bebas dan adil.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More