Rudal Rusia Serang Chernihiv Ukraina, Tujuh Tewas dan 144 Terluka

Minggu, 20 Agustus 2023 - 06:37 WIB
Sedikitnya 7 orang tewas dan 144 terluka dalam serangan rudal Rusia di Chernihiv, Ukraina utara. Foto/Reuters
CHERNIHIV - Sedikitnya tujuh orang termasuk seorang gadis berusia 6 tahun tewas, 144 luka-luka, dan 41 lainnya dirawat di rumah sakit setelah rudal Rusia menghantam alun-alun di kota Chernihiv, Ukraina utara yang bersejarah pada hari Sabtu. Hal itu diungkapkan pejabat Ukraina.

"Saya yakin tentara kami akan memberikan tanggapan kepada Rusia atas serangan teroris ini," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam pidato video malamnya, yang disampaikan pada Minggu pagi di akhir kunjungannya ke Swedia.

"Tanggapan yang penting," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (20/8/2023).



Dia mengatakan bahwa dari 144 orang yang terluka, 15 adalah anak-anak, dan menyebut gadis yang terbunuh itu sebagai Sofia. Lima belas lainnya adalah petugas polisi, kata Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko di Telegram. Klymenko mengatakan sebagian besar korban berada di kendaraan, menyeberang jalan, atau kembali dari gereja.

Gubernur daerah Viacheslav Chaus mengatakan 41 orang dirawat di rumah sakit pada Sabtu.



Zelenskiy mengatakan serangan di Chernihiv, sebuah kota dengan jalan-jalan yang rindang dan gereja berusia berabad-abad sekitar 145 km sebelah utara Kiev, bertepatan dengan hari raya Ortodoks pada Pesta Transfigurasi Tuhan.

Puing-puing berserakan di alun-alun di depan teater yang rusak dan bangunan sekitarnya, tempat kendaraan yang diparkir rusak berat. Seorang 63 tahun yang hanya memberikan nama depannya, Valentyna, menunjukkan balkon apartemennya yang rusak di seberang teater.

"Mengerikan. Mengerikan. Ada yang terluka, ambulans, dan pecahan kaca di sini. Mimpi buruk. Hanya mimpi buruk," ujarnya.

Atap teater neoklasik rusak akibat serangan.

Rusia telah menyerang kota-kota Ukraina jauh dari garis depan dengan rudal dan drone sebagai bagian dari invasi skala penuh yang dimulai pada Februari 2022.

Orang-orang yang meninggalkan gereja dan tempat-tempat lain yang mereka lewati termasuk di antara mereka yang terluka ketika rudal menghantam teater, tempat pertemuan sedang berlangsung, kata Chaus.



Badan penegak hukum sedang menyelidiki bagaimana orang Rusia mengetahui peristiwa tersebut, yang menurutnya termasuk perwakilan bisnis dan komunitas, tetapi media Ukraina melaporkan melibatkan produsen drone. Kedua belah pihak telah banyak menggunakan drone di medan perang.

Penyelenggara acara mengatakan semua peserta, termasuk insinyur, anggota militer dan sukarelawan, diminta pergi ke tempat perlindungan serangan udara di teater saat alarm berbunyi, tetapi beberapa orang keluar.

"Semua yang berlindung tetap aman," kata Maria Berlinska, salah satu pendiri Dana Dignitas, yang penggalangan dananya termasuk uang untuk membeli drone yang diperuntukan bagi garis depan, mengatakan dalam sebuah postingan Facebook.

Seorang wanita yang terluka mengatakan temannya menariknya keluar dari salah satu bangunan yang rusak setelah sebagian langit-langit jatuh menimpa kepalanya.

Jalanan berlumuran darah dan berserakan dengan sisa-sisa persediaan pertolongan pertama yang telah digunakan untuk merawat mereka yang terluka.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More