Inggris Ketakutan Mobil China jadi Alat Mata-mata

Senin, 07 Agustus 2023 - 21:15 WIB
Mobil listrik Hengchi Grup Evergrande (EV) dipajang di stan Hengchi dalam pameran Auto Shanghai di Shanghai, China, 19 April 2021. Foto/REUTERS/Aly Song
LONDON - Sejumlah anggota parlemen Inggris memperingatkan tentang impor kendaraan listrik (EV) China.Mereka mengklaim teknologi yang tertanam di mobil itu dapat digunakan untuk memata-matai warga Inggris.

Laporan itu diungkap di The Telegraph pada Sabtu (5/8/2023). Dengan China memimpin pasar EV global, kendaraan China yang lebih murah diperkirakan akan mendominasi penjualan otomotif Inggris.

Sekelompok anggota parlemen lintas partai telah menyampaikan kekhawatiran kepada pemerintah bahwa Inggris akan menyerahkan kendali atas infrastruktur penting ke Beijing, dengan semua "risiko keamanan yang menyertai".

“Jika itu diproduksi di negara seperti China, seberapa yakin Anda bahwa itu tidak akan menjadi kendaraan untuk mengumpulkan intel dan data? Jika Anda memiliki kendaraan listrik yang diproduksi oleh negara-negara yang sudah menggunakan teknologi untuk memata-matai, mengapa mereka tidak melakukan hal yang sama di sini?” ujar seorang pejabat senior pemerintah yang tidak disebutkan namanya kepada The Telegraph.



Seruan itu muncul setelah undang-undang pemerintah yang baru dengan perusahaan mobil menghadapi kuota untuk penjualan mobil nol emisi mulai tahun depan. Peringatan ini menjelang larangan kendaraan bensin dan diesel baru pada tahun 2030.

“Kita tahu bahwa China selalu berpikir dalam jangka waktu yang sangat panjang. Jadi jika mereka menyediakan produk yang dapat melakukan lebih dari sekadar mewujudkan keinginan konsumen untuk beralih dari A ke B, mengapa mereka tidak melakukannya?” ungkap sumber itu mengklaim.

Sumber itu memperingatkan, “Mereka adalah produk berisiko tinggi.”



Inggris sebelumnya telah membatasi impor teknologi China atas risiko keamanan yang dirasakan. Pada tahun 2020 pemerintah melarang Huawei dari jaringan 5G Inggris, memerintahkan penghapusan semua peralatan dan layanan perusahaan pada akhir Desember 2023.

Tahun lalu kepala dinas intelijen domestik Inggris dan Amerika Serikat (AS) menuduh China melakukan spionase ekonomi.

Beijing membantah tuduhan tersebut, menunjukkan intelijen Inggris "hanya memproyeksikan perilaku tidak terhormat mereka sendiri ke China."

Pada tahun 2021, pemerintah China sendiri diduga melarang kendaraan Tesla Amerika memasuki area sensitif karena potensi risiko kamera onboard yang mengumpulkan data.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More