Rusia Hendak Blokade Laut Hitam Lagi, 7 Kapal Perang NATO Unjuk Kekuatan
Kamis, 03 Agustus 2023 - 07:02 WIB
“Ada potensi agresor untuk menutup chokepoint maritim melalui penggunaan ranjau laut atau pasukan pesisir, oleh karena itu Angkatan Laut Sekutu harus siap bereaksi untuk menjaga kebebasan navigasi melalui rute pelayaran vital ini.”
Komandan latihan perang Komodor Commodore Paul Stroude mengatakan: "Baik ekonomi dunia dan keberadaan kita sehari-hari sangat bergantung pada pengiriman pedagang. Sangat penting bagi kita untuk dapat menjaga rute strategis ini tetap terbuka sehingga kapal dagang dapat melewatinya dengan aman."
Unjuk kekuatan kapal-kapal perang NATO penyapu ranjau terjadi ketika Rusia mencoba memblokade kembali lalu lintas kapal di Laut Hitam menyusul penarikan dirinya dari kesepakatan biji-bijian "Black Sea Initiative" bulan lalu.
Perjanjian tersebut telah berlaku sejak Juli 2022 untuk melindungi kapal yang membawa produk pertanian penting dari pelabuhan Rusia dan Ukraina. Kyiv dan Moskow membuat kesepakatan terpisah dengan Turki dan PBB untuk memfasilitasi ekspor, memungkinkan sekitar 36 juta ton biji-bijian lewat tanpa hambatan dalam 12 bulan berikutnya.
Kremlin—yang telah membatasi pengiriman via Laut Hitam meskipun ada kesepakatan—mengumumkan tidak akan lagi mematuhi inisiatif tersebut setelah serangan bulan Juli oleh Ukraina terhadap Jembatan Selat Kerch atau Jembatan Crimea.
Setiap kapal sipil yang menuju ke pelabuhan Ukraina, kata Moskow, akan dianggap sebagai target militer potensial.
Pejabat Barat dan Ukraina telah memperingatkan bahwa Armada Laut Hitam Rusia mungkin menargetkan kapal sipil. Gedung Putih mengatakan pada pertengahan Juli bahwa pasukan Rusia telah meletakkan ranjau laut baru di dekat pelabuhan Ukraina.
Enam kapal berhasil menerobos blokade awal pekan ini, menuju Laut Hitam dan menuju pelabuhan Ukraina di sungai Danube. Mereka melaju di bawah pengawasan pesawat pengintai AS.
Tetapi Rusia melanjutkan serangannya terhadap infrastruktur pelabuhan Ukraina, dan pada Selasa malam melancarkan serangan pesawat tak berawak ke fasilitas penyimpanan biji-bijian di Danube, dekat perbatasan Rumania.
NATO, sementara itu, mengatakan akan meningkatkan jumlah penerbangan patroli Angkatan Udara dan penyebaran drone di Laut Hitam, mencatat bahwa upaya Rusia untuk menerapkan kembali blokadenya telah menciptakan risiko baru untuk salah perhitungan dan eskalasi.
Komandan latihan perang Komodor Commodore Paul Stroude mengatakan: "Baik ekonomi dunia dan keberadaan kita sehari-hari sangat bergantung pada pengiriman pedagang. Sangat penting bagi kita untuk dapat menjaga rute strategis ini tetap terbuka sehingga kapal dagang dapat melewatinya dengan aman."
Unjuk kekuatan kapal-kapal perang NATO penyapu ranjau terjadi ketika Rusia mencoba memblokade kembali lalu lintas kapal di Laut Hitam menyusul penarikan dirinya dari kesepakatan biji-bijian "Black Sea Initiative" bulan lalu.
Perjanjian tersebut telah berlaku sejak Juli 2022 untuk melindungi kapal yang membawa produk pertanian penting dari pelabuhan Rusia dan Ukraina. Kyiv dan Moskow membuat kesepakatan terpisah dengan Turki dan PBB untuk memfasilitasi ekspor, memungkinkan sekitar 36 juta ton biji-bijian lewat tanpa hambatan dalam 12 bulan berikutnya.
Kremlin—yang telah membatasi pengiriman via Laut Hitam meskipun ada kesepakatan—mengumumkan tidak akan lagi mematuhi inisiatif tersebut setelah serangan bulan Juli oleh Ukraina terhadap Jembatan Selat Kerch atau Jembatan Crimea.
Setiap kapal sipil yang menuju ke pelabuhan Ukraina, kata Moskow, akan dianggap sebagai target militer potensial.
Pejabat Barat dan Ukraina telah memperingatkan bahwa Armada Laut Hitam Rusia mungkin menargetkan kapal sipil. Gedung Putih mengatakan pada pertengahan Juli bahwa pasukan Rusia telah meletakkan ranjau laut baru di dekat pelabuhan Ukraina.
Enam kapal berhasil menerobos blokade awal pekan ini, menuju Laut Hitam dan menuju pelabuhan Ukraina di sungai Danube. Mereka melaju di bawah pengawasan pesawat pengintai AS.
Tetapi Rusia melanjutkan serangannya terhadap infrastruktur pelabuhan Ukraina, dan pada Selasa malam melancarkan serangan pesawat tak berawak ke fasilitas penyimpanan biji-bijian di Danube, dekat perbatasan Rumania.
NATO, sementara itu, mengatakan akan meningkatkan jumlah penerbangan patroli Angkatan Udara dan penyebaran drone di Laut Hitam, mencatat bahwa upaya Rusia untuk menerapkan kembali blokadenya telah menciptakan risiko baru untuk salah perhitungan dan eskalasi.
tulis komentar anda