10 Negara Paling Korup di Dunia, Nomor 4 Justru Kaya Minyak dan Sumber Daya Alam
Sabtu, 08 Juli 2023 - 21:09 WIB
Sepanjang tahun 2010-an, Suriah menghadapi konflik dan perang saudara. Musim Semi Arab adalah asal mula konflik yang sedang berlangsung di Suriah antara militer dan pasukan pemberontak. Perang sebagian besar berkontribusi pada korupsi yang meluas, seperti penyuapan, penggelapan, dan penyalahgunaan dana publik.
Suap digolongkan sebagai bentuk korupsi paling umum di Suriah, yang memengaruhi banyak sektor publik dan swasta. Ini tersebar luas terutama dalam sistem peradilan dan layanan keamanan.
Kelimpahan minyak Venezuela dan sumber daya alam lainnya, yang melebihi 300 miliar barel, telah mengakibatkan pergolakan politik, krisis sosial ekonomi, dan korupsi. Kerawanan pangan, kemacetan, dan infrastruktur yang memburuk memperburuk situasi. Pejabat pemerintah juga dituduh melakukan kejahatan terlarang, seperti perdagangan narkoba.
Pergolakan politik yang disaksikan negara ini sejak 2011 semakin memperburuk tantangan bagi perusahaan. Jaringan patronase dan praktik nepotisme menjalankan urusan sipil negara, yang mengawasi kontrak pemerintah dan seringkali mengeksploitasi usaha kecil melalui denda yang sewenang-wenang. Praktek-praktek seperti penyuapan pasif dan pemerasan juga disertakan. Suap dan hadiah adalah praktik yang tersebar luas di Yaman.
Beberapa laporan menunjukkan petugas polisi terlibat dalam malpraktik, termasuk penyuapan, penggelapan, nepotisme, dan pemerasan. Transparency International juga merupakan salah satu organisasi besar yang memerangi korupsi di Libya.
Suap dan favoritisme adalah praktik umum di semua sektor, dan perusahaan mungkin menghadapi persaingan tidak sehat dari badan usaha milik negara, yang juga mendominasi pasar lokal.
Suap digolongkan sebagai bentuk korupsi paling umum di Suriah, yang memengaruhi banyak sektor publik dan swasta. Ini tersebar luas terutama dalam sistem peradilan dan layanan keamanan.
4. Venezuela (skor CPI: 14)
Venezuela telah mengalami penurunan dalam tata kelola dan transparansi, dengan tuduhan adanya korupsi politik dan keuangan yang terus-menerus dalam administrasi publik, salah urus sumber daya, dan ketidakstabilan ekonomi. Negara peringkat nomor 177 di antara 180 negara dalam Indeks.Kelimpahan minyak Venezuela dan sumber daya alam lainnya, yang melebihi 300 miliar barel, telah mengakibatkan pergolakan politik, krisis sosial ekonomi, dan korupsi. Kerawanan pangan, kemacetan, dan infrastruktur yang memburuk memperburuk situasi. Pejabat pemerintah juga dituduh melakukan kejahatan terlarang, seperti perdagangan narkoba.
5. Yaman (Skor CPI: 16)
Yaman adalah negara paling korup di Jazirah Arab. Skor indeks Yaman cenderung menurun dalam beberapa tahun terakhir. Itu telah menempati peringkat di antara 10 negara paling korup di dunia oleh CPI. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap reputasi Yaman sebagai negara yang korup adalah perang dan konflik, ketidakstabilan politik, konflik bersenjata, dan kesulitan ekonomi.Pergolakan politik yang disaksikan negara ini sejak 2011 semakin memperburuk tantangan bagi perusahaan. Jaringan patronase dan praktik nepotisme menjalankan urusan sipil negara, yang mengawasi kontrak pemerintah dan seringkali mengeksploitasi usaha kecil melalui denda yang sewenang-wenang. Praktek-praktek seperti penyuapan pasif dan pemerasan juga disertakan. Suap dan hadiah adalah praktik yang tersebar luas di Yaman.
6. Libya (skor CPI: 17)
Libya adalah negara paling korup ke-171 dari 180 negara. Bahkan setelah revolusi dan pembunuhan Gaddafi pada 2011, korupsi di Libya tetap mewabah. Setelah perang saudara pertama, kekerasan dan ketidakstabilan politik bertahan di seluruh Libya, dan menteri pemerintah dan militer memiliki konflik kontrol negara. Korupsi dalam penegakan hukum juga lazim di Libya.Beberapa laporan menunjukkan petugas polisi terlibat dalam malpraktik, termasuk penyuapan, penggelapan, nepotisme, dan pemerasan. Transparency International juga merupakan salah satu organisasi besar yang memerangi korupsi di Libya.
Suap dan favoritisme adalah praktik umum di semua sektor, dan perusahaan mungkin menghadapi persaingan tidak sehat dari badan usaha milik negara, yang juga mendominasi pasar lokal.
7. Korea Utara (skor CPI: 17)
Korea Utara berada di peringkat 171 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi 2022 Transparency International. Itu dianggap korup karena kombinasi faktor. Rezim negara yang sangat tertutup dan otoriter, kurangnya transparansi, dan kontrol terpusat atas ekonomi menciptakan lingkungan di mana korupsi tumbuh subur.Lihat Juga :
tulis komentar anda