Menguak Habis Tentara Bayaran Wagner: Sejarah, Donatur, Sepak Terjang hingga Deretan Musuhnya

Kamis, 29 Juni 2023 - 15:45 WIB
Bos tentara bayaran Wagner Group Yevgeny Prigozhin saat memimpin pemberontakan bersenjata di Rusia, 24 Juni 2023. Foto/REUTERS/Alexander Ermochenko
MOSKOW - Tentara bayaran Wagner Group telah menjadi sorotan duniasetelah melakukan kudeta militer di Rusia yang tiba-tiba dibatalkan di tengah jalan. Ini adalah tentara bayaran yang aksinya atas nama Moskow memukau dalam perang di Ukraina.

Bos Wagner Group Yevgeny Prigozhin menyangkal aksinya pada Sabtu pekan lalu sebagai kudeta militer untuk menggulingkan pemerintah Presiden Vladimir Putin. Menurutnya, konvoi bersenjata itu hanya demo protes biasa untuk menuntut pemecatan para petinggi militer Rusia, termasuk Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Panglima Militer Jenderal Valery Gerasimov.







Menguak Habis Apa Itu Wagner Group



1. Sejarah Wagner Group



Wagner Group, yang dalam bahasa Rusia adalah Gruppa Vagnera, secara resmi dikenal sebagai Wagner PMC [Private Military Company/Perusahaan Militer Swasta].

Ia adalah organisasi paramiliter yang didanai negara Rusia. Sebagai tentara swasta secara de facto, kelompok ini sejatinya beroperasi di luar hukum di Rusia karena undang-undang Rusia melarang adanya perusahaan militer swasta.

Wagner Group terindikasi digunakan sebagai wakil oleh pemerintah Rusia, memungkinkan negara Rusia untuk memiliki penyangkalan masuk akal untuk operasi militer di luar negeri, dan memungkinkan untuk menyembunyikan korban sebenarnya dari intervensi asing Rusia.

Kelompok ini menggunakan infrastruktur Angkatan Bersenjata Rusia dan awalnya secara rahasia didanai oleh negara, meski Presiden Vladimir Putin—usai pemberontakan Wagner—blakblakan bahwa negara mendanai kelompok tersebut setidaknya hingga tahun 2023.

Tentara bayaran ini didirikan pada tahun 2014 oleh mantan pejabat GRU [badan intelijen Rusia] Dmitry Utkin dan pengusaha katering Yevgeny Prigozhin.

Kelompok ini menjadi terkenal selama Perang Donbas di Ukraina, di mana mereka membantu pasukan separatis pro-Rusia dari 2014 hingga 2015.

Di luar konflik Ukraina, kelompok ini dilaporkan mengambil bagian dalam konflik di seluruh dunia, termasuk perang saudara di Suriah, Libya, Republik Afrika Tengah dan Mali.



Para tentara Wagner dituduh melakukan kejahatan perang termasuk pembunuhan, penyiksaan, pemerkosaan dan perampokan warga sipil, serta menyiksa para pembelot.

Selama terlibat perang Rusia di Ukraina, Wagner merekrut narapidana dari Rusia untuk dikerahkan ke pertempuran garis depan.

2. Asal dan Kepemimpinan Wagner



Dmitriy Valeryevich Utkin, seorang veteran perang Chechnya Pertama dan Kedua yang juga mantan pejabat GRU, dikenal sebagai pendiri Wagner Group. Bahkan nama Wagner sejatinya merupakan tanda panggilan untuk Utkin.

Selain Utkin, nama Yevgeney Prigozhin juga dikenal sebagai pendiri kelompok ini. Priogozin memiliki catatan kriminal di masa lalu sebagai perampok di Rusia.

Hingga antara 2008-2013, Utkin berpangkat letnan kolonel dan menjabat sebagai komandan brigade unit Spetsnaz GRU.

Setelah meninggalkan militer, pada 2013 Utkin mulai bekerja untuk Moran Security Group, sebuah perusahaan swasta yang didirikan oleh veteran militer Rusia, yang terlibat dalam misi keamanan dan pelatihan di seluruh dunia, dan berspesialisasi dalam keamanan terhadap pembajakan.

Pada tahun yang sama, manajer senior Moran Security Group terlibat dalam pendirian Slavonic Corps yang bermarkas di Hong Kong, yang merekrut para kontraktor untuk melindungi ladang minyak dan saluran pipa di Suriah selama perang sipilnya. Utkin dikerahkan di Suriah sebagai anggota Korps Slavonik, di mana dia selamat dari misinya yang membawa malapetaka.



Selanjutnya, Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia menangkap beberapa anggota Slavonic Corps atas aktivitas tentara bayaran ilegal pada November 2013.



3. Donatur Wagner Group



Wagner diketahui sebagai perusahaan militer swasta yang dimiliki oligarki yang terkait dengan Kremlin, Yevgeny Prigozhin.

Menurut Departemen Keuangan Amerika Serikat, Prigozhin menggunakan tentara bayaran Wagner, bersama dengan bisnis multinasional lainnya, untuk mengoperasikan organisasi kriminal transnasional.

Dia dituduh menerima konsesi energi dan bahan baku berharga sebagai imbalan atas dukungan militer di Suriah dan Republik Afrika Tengah (CAR).

Sebuah laporan oleh surat kabar Inggris, Financial Times memperkirakan bahwa antara 2018 dan 2021, pendapatan dari kepemilikan sumber daya alam Wagner mencapai sekitar USD250 juta.

Selain didanai oleh bisnis di luar negeri, Wagner juga didanai hingga USD1 miliar oleh negara Rusia dalam perang di Ukraina. Setidaknya itu diakui secara resmi oleh Presiden Vladimir Putin.



4. Personel yang Tergabung dalam Wagner Group



Wagner sudah ada jauh sebelum perang di Ukraina pecah dan terdiri dari beberapa ribu tentara bayaran. Sebagian besar diyakini sebagai mantan tentara elite yang sangat terlatih. Tetapi ketika kerugian Rusia dalam perang Ukraina mulai meningkat, Prigozhin mulai memperluas kelompoknya, merekrut tahanan dan warga sipil Rusia, serta orang asing.

Dalam sebuah video yang beredar online dari September 2022, Prigozhin terlihat di halaman penjara Rusia berbicara kepada sekelompok narapidana, berjanji bahwa jika mereka bertugas di Ukraina selama enam bulan, hukuman mereka akan diringankan.

Upaya perekrutan Grup Wagner telah meluas jauh melampaui Rusia, dengan penelitian mengungkapkan informasi perekrutan dalam 16 bahasa, termasuk Prancis, Spanyol, Vietnam, dan Polandia, dibagikan di platform media sosial.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Logical, sebuah kelompok penelitian berbasis di Inggris yang berfokus pada disinformasi, kelompok tentara bayaran tersebut telah memanfaatkan Twitter, Facebook, dan platform lain untuk menarik anggota baru secara global. Beberapa postingan menjanjikan penghasilan hingga 240.000 rubel Rusia per bulan (USD2.945) dan kemungkinan bonus tambahan.

Iklan pekerjaan untuk grup tentara bayaran mengumpulkan hampir 120.000 penayangan di Twitter dan Facebook selama periode 10 bulan.

Beberapa angkatan bersenjata asing, seperti tentara Nepal yang bertugas di India, dilaporkan telah bergabung dengan tentara bayaran pimpinan Prigozhin.

Wagner sekarang diperkirakan oleh Kementerian Pertahanan Inggris memiliki sebanyak 50.000 tentara secara keseluruhan.



5. Apakah Wagner Group Legal di Rusia?



Pendirian perusahaan militer swasta adalah ilegal menurut konstitusi Rusia, yang menyatakan bahwa tanggung jawab keamanan dan pertahanan semata-mata berada di tangan negara.

Undang-Undang Pidana Rusia melarang warga negara untuk melayani sebagai tentara bayaran, tetapi perusahaan yang dikelola negara diizinkan untuk memiliki pasukan keamanan bersenjata swasta. Celah semacam itu dalam hukum Rusia memungkinkan Wagner Group beroperasi di zona abu-abu semi-legal.

Wagner telah bekerja di Afrika, misalnya, memberikan dukungan dan keamanan untuk perusahaan pertambangan Rusia dan klien lainnya. Rusia telah dituduh menggunakan kelompok itu sebagai alat untuk menguasai sumber daya alam di Afrika, serta untuk mempengaruhi politik dan konflik di negara-negara asing termasuk Libya, Sudan, Mali dan Madagaskar.

Tentara Wagner Group juga hadir di Suriah, bekerja untuk mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad.



6. Pembeda Wagner Group dan Tentara SWasta Lainnya



Rusia bukan satu-satunya negara yang memiliki perusahaan militer swasta. Banyak negara lain, termasuk Amerika Serikat, Afrika Selatan, Irak, dan Kolombia, memiliki perusahaan militer swasta yang beroperasi di dalam dan di luar perbatasan mereka sendiri.

Banyak kelompok semacam itu beroperasi dengan profil rendah. Pengadilan Kriminal Internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah membunyikan alarm tentang berapa banyak tentara bayaran dan perusahaan militer dan keamanan swasta yang terlibat dalam konflik bersenjata saat ini.

Wagner menonjol karena hubungannya yang erat dengan pemerintah Rusia serta jangkauan aktivitasnya yang luas. Sementara banyak kontraktor swasta berfokus pada penyediaan layanan keamanan, Wagner telah terlibat dalam berbagai tugas dalam konflik dan perang saudara.

Tentara bayaran Wagner yang diduga menganut ideologi sayap kanan juga telah membawa keburukan bagi kelompok tersebut. Dmitry Utkin, pendiri grup tersebut, memiliki hubungan dekat dengan organisasi ultranasionalis supremasi kulit putih yang dikenal sebagai Night Wolves, sebuah klub sepeda motor yang ditandai oleh AS, Inggris, dan Uni Eropa.

Night Wolves juga dianggap diam-diam didukung oleh pemerintah Rusia, dan media sosial penuh dengan gambar anggota Wagner yang mempromosikan merek retorika sayap kanan Night Wolves.

Grup Wagner juga menjadi terkenal karena kebrutalannya. Anggota telah terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang.

Ini termasuk pembunuhan Yevgeny Nuzhin, mantan terpidana pembunuhan yang telah bergabung dengan kelompok itu sebagai tentara bayaran. Setelah menyerah ke Ukraina, Nuzhin memberikan serangkaian wawancara, mengkritik kepemimpinan Rusia dan mengungkap kondisi mengerikan di garis depan yang membuatnya membelot.

Setelah ditukar sebagai tawanan perang, muncul video mengerikan di layanan messenger Telegram yang memperlihatkan Nuzhin dieksekusi dengan palu godam. Palu godam adalah simbol populer dari Wagner Group.



7. Struktur Kepemimpinan Wagner Group

-Pendiri: Dmitry Utkin alis Wagner dan Yevgeny Prigozhin

-Pemimpin: Yevgeny Prigozhin, Letnan Kolonel Dmitry Utkin, Kolonel Konstantin Pikalov,

-Kolonel Andrei Troshev, Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev

-Tanggal Beroperasi: 2014–sekarang

-Kantor Pusat: PMC Wagner Center, Saint Petersburg, Rusia

-Slogan: "Darah, Kehormatan, Tanah Air, Keberanian"

-Jumlah Pasukan: 50.000 lebih (Desember 2022), 8.000 (April 2022), 6.000 (Desember 2017),

1.000 (Maret 2016), 250 (2014).



8. Sekutu Wagner Group



-Angkatan Bersenjata Rusia (meski bos kedua pihak sekarang berselisih)

-Pasukan separatis Ukraina pro-Rusia di Donbas

-Angkatan Bersenjata Suriah

-Pasukan Mobilisasi Populer

-Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran (meski saat pemberontakan Wagner, IRGC memihak militer Rusia)

-FACA

-Tentara Nasional Libya

-Pasukan Dukungan Cepat (RSF) Sudan

-FADM

-FAMa



9. Musuh-musuh Wagner



-Angkatan Bersenjata Ukraina

-ISIS

-Front Al-Nusra (2014–2017)

-Tahrir al-Sham

-Tentara Nasional Suriah (SNA)

-Tentara Pembebasan Suriah (FSA)

-Pasukan Demokrat Suriah (SDF)

-Koalisi Patriot untuk Perubahan

-Tentara Libya

-Ansar al-Sunnah

-Nusrat al-Islam

-Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (Pertempuran Khasham)

-Korps Relawan Rusia

-Kebebasan Legiun Rusia

-Organisasi untuk Memerangi Anarko-Komunis



10. Sepak Terjang Wagner



-Krisis Crimea

-Perang di Donbas (Penembakan Pesawat Il-76 Tahun 2014 dan Pertempuran Debaltseve)

-Perang Sipil Suriah (Serangan Latakia 2015–2016, Serangan Aleppo Utara, Serangan Palmyra Maret 2016, Serangan Palmyra 2017, Kampanye Suriah Tengah, Serangan Hama, Serangan Deir ez-Zor, Kampanye Suriah Barat Laut, Pertempuran Khasham, Serangan Rif Dimashq, Operasi Fajar Idlib)

-Perang Saudara Sudan Selatan (pelatihan militer dan keamanan)

-Perang Saudara CAR (Pembantaian Bongboto, Pembantaian Aïgbado, dan Serangan Maret 2022)

-Perang Saudara Libya Kedua (Kampanye Libya Barat)

-Revolusi Sudan

-Krisis kepresidenan Venezuela (pelatihan militer dan keamanan)

-Pemberontakan di Cabo Delgado

-Perang Mali (Pembantaian Moura)

-Invasi Rusia ke Ukraina (Pertempuran Donbas 2022, Pertempuran Popasna, Pertempuran Sievierodonetsk, Pertempuran Lysychansk, Pertempuran Bakhmut-Soledar)

-Pemberontakan terhadap Militer Rusia 24 Juni 2023



11. Negara yang Labeli Wagner sebagai Kelompok Teroris

-Estonia

-Lithuania

-Ukraina
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More