Tak Diberi Senjata, Ukraina Tuduh Israel Memihak Rusia
Senin, 26 Juni 2023 - 09:31 WIB
TEL AVIV - Ukraina menuduh Israel berpihak pada Rusia setelah Tel Aviv menolak memberi bantuan senjata kepada Kyiv selama perangnya melawan invasi Moskow.
Tuduhan itu dilontarkan Kedutaan Besar Ukraina di Tel Aviv. Alih-alih memberikan dukungan kepada Kyiv, menurut kedutaan, Tel Aviv malah memperkuat hubungan dengan Moskow.
"Ukraina mencatat dengan penyesalan bahwa pemerintah Israel saat ini telah memilih jalur kerja sama yang erat dengan Rusia," kata kedutaan itu dalam sebuah pernyataan yang diunggah di halaman Facebook-nya pada Minggu.
"Ada kelambanan total dalam memberikan bantuan pertahanan kepada Ukraina selama satu setengah tahun terakhir di pihak negara Yahudi tersebut," lanjut pernyataan kedutaan.
Kedutaan menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membuat asumsi yang sepenuhnya fiktif dan spekulatif untuk membenarkan kelambanan pemerintahnya.
Dalam sebuah wawancara pekan lalu, Netanyahu berpendapat bahwa Israel tidak dapat memberikan senjata ke Kyiv karena keterlibatan Rusia di Suriah, di tengah kekhawatiran bahwa senjata tersebut pada akhirnya akan jatuh ke tangan Iran.
Diplomat Ukraina juga mengecam kesepakatan untuk mendirikan kantor cabang konsulat Rusia di Yerusalem Barat, yang dicapai awal bulan ini, serta kontak tingkat tinggi baru-baru ini antara Israel dan Rusia.
"Para pejabat Israel menunjukkan pengabaian terang-terangan terhadap batas-batas moral dengan menghadiri resepsi diplomatik yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Rusia pekan lalu," imbuh pernyataan kedutaan Ukraina.
Tuduhan itu dilontarkan Kedutaan Besar Ukraina di Tel Aviv. Alih-alih memberikan dukungan kepada Kyiv, menurut kedutaan, Tel Aviv malah memperkuat hubungan dengan Moskow.
"Ukraina mencatat dengan penyesalan bahwa pemerintah Israel saat ini telah memilih jalur kerja sama yang erat dengan Rusia," kata kedutaan itu dalam sebuah pernyataan yang diunggah di halaman Facebook-nya pada Minggu.
"Ada kelambanan total dalam memberikan bantuan pertahanan kepada Ukraina selama satu setengah tahun terakhir di pihak negara Yahudi tersebut," lanjut pernyataan kedutaan.
Kedutaan menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membuat asumsi yang sepenuhnya fiktif dan spekulatif untuk membenarkan kelambanan pemerintahnya.
Dalam sebuah wawancara pekan lalu, Netanyahu berpendapat bahwa Israel tidak dapat memberikan senjata ke Kyiv karena keterlibatan Rusia di Suriah, di tengah kekhawatiran bahwa senjata tersebut pada akhirnya akan jatuh ke tangan Iran.
Diplomat Ukraina juga mengecam kesepakatan untuk mendirikan kantor cabang konsulat Rusia di Yerusalem Barat, yang dicapai awal bulan ini, serta kontak tingkat tinggi baru-baru ini antara Israel dan Rusia.
"Para pejabat Israel menunjukkan pengabaian terang-terangan terhadap batas-batas moral dengan menghadiri resepsi diplomatik yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Rusia pekan lalu," imbuh pernyataan kedutaan Ukraina.
tulis komentar anda