Gedung Putih Prediksi Konflik Ukraina, Yakin Kiev Bisa Rebut Wilayah
Senin, 05 Juni 2023 - 21:30 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) yakin serangan balasan Ukraina yang telah lama direncanakan terhadap pasukan Rusia pada akhirnya akan memungkinkan Kiev memulihkan beberapa wilayah yang hilang.
Prediksi itu diungkapkan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan pada Minggu (4/6/2023).
Berbicara kepada Fareed Zakaria dari CNN, Sullivan yakin Ukraina akan merebut kembali “wilayah yang signifikan secara strategis”.
"Tepatnya berapa banyak, di tempat apa, itu akan tergantung pada perkembangan di lapangan saat Ukraina melakukan serangan balasan ini," papar pejabat itu.
Dia menjelaskan, “Tapi kami percaya bahwa Ukraina akan berhasil dalam serangan balasan ini.”
Sullivan mengklaim hasil dari operasi tersebut akan memiliki "dampak besar" pada negosiasi di masa depan.
Beberapa jam setelah pernyataan Sullivan disiarkan, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukan Ukraina telah melancarkan "serangan besar-besaran" di garis pertahanan di Donbass, tetapi berhasil dipukul mundur dan menderita kerugian besar.
Pejabat Ukraina telah mengirimkan sinyal beragam dalam beberapa pekan terakhir mengenai persiapan mereka untuk upaya yang banyak dipuji untuk mendorong mundur pasukan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim pada Sabtu bahwa tentara siap untuk serangan balasan.
Namun, wakil kepala stafnya, Igor Zhovkva, mengatakan pada hari yang sama bahwa Kiev masih belum mengumpulkan cukup senjata untuk kampanye ofensif yang berhasil.
Prediksi itu diungkapkan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan pada Minggu (4/6/2023).
Berbicara kepada Fareed Zakaria dari CNN, Sullivan yakin Ukraina akan merebut kembali “wilayah yang signifikan secara strategis”.
"Tepatnya berapa banyak, di tempat apa, itu akan tergantung pada perkembangan di lapangan saat Ukraina melakukan serangan balasan ini," papar pejabat itu.
Dia menjelaskan, “Tapi kami percaya bahwa Ukraina akan berhasil dalam serangan balasan ini.”
Sullivan mengklaim hasil dari operasi tersebut akan memiliki "dampak besar" pada negosiasi di masa depan.
Beberapa jam setelah pernyataan Sullivan disiarkan, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukan Ukraina telah melancarkan "serangan besar-besaran" di garis pertahanan di Donbass, tetapi berhasil dipukul mundur dan menderita kerugian besar.
Pejabat Ukraina telah mengirimkan sinyal beragam dalam beberapa pekan terakhir mengenai persiapan mereka untuk upaya yang banyak dipuji untuk mendorong mundur pasukan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim pada Sabtu bahwa tentara siap untuk serangan balasan.
Namun, wakil kepala stafnya, Igor Zhovkva, mengatakan pada hari yang sama bahwa Kiev masih belum mengumpulkan cukup senjata untuk kampanye ofensif yang berhasil.
(sya)
tulis komentar anda