7 Negara yang Memiliki Satelit Spionase, Nomor 5 Digunakan untuk Menjajah Palestina
Rabu, 31 Mei 2023 - 14:38 WIB
Untuk satelit mata-mata yang menghebohkan adalah NROL-44. Itu merupakan proyek rahasia besar baik dalam ukuran maupun fakta. Selain itu, satelit mata-mata AS lainnya disebut Orion atau dikenal sebagai Mentor atau Advanced Orion) yang mulai beroperasi pada 1995.
"NROL-44 merupakan satelit intelijen sinyal, atau SIGINT, yang sangat besar", kata David Baker, mantan ilmuwan NASA yang bekerja pada misi Apollo dan Shuttle, dilansir DW. "Satelit SIGINT adalah inti dari pemerintah nasional, satelit keamanan militer. Mereka adalah benda besar yang tidak dimiliki oleh perusahaan swasta," kata Baker.
NROL-44 merupakan salah satu satelit dengan ukuran besar. “Beratnya lebih dari lima ton. Ia memiliki antena parabola besar yang membentang hingga diameter lebih dari 100 meter di angkasa, dan akan masuk ke bidang ekuator Bumi pada jarak sekitar 36.000 kilometer,” kata Baker.
Satelit mata-mata menampung ratusan ribu panggilan telepon seluler atau menjelajahi web gelap untuk mencari aktivitas teroris. “Perpindahan dari komunikasi kabel ke digital dan nirkabel adalah anugerah bagi pemerintah karena Anda tidak dapat memotong kabel dari satelit, tetapi Anda benar-benar dapat mengambil menara ponsel yang memancarkan hal ini ke atmosfer. Dibutuhkan antena besar , tetapi Anda dapat duduk di satu tempat dan mendengarkan semua lalu lintas komunikasi," kata Baker.
Foto/Reuters
Rusia memiliki 74 satelit militer. Rusia saat masih berstatus sebagai Uni Soviet memulai program stasiun ruang angkasa militer pada 1960-an. Program itu dikenal sebagai Almaz dan tertarik menggunakan stasiun ruang angkasa, bukan satelit. Program ini aktif sejak tahun 1973 hingga 1976 dengan didirikannya tiga stasiun bernama Salyut 2, 3, dan Salyut 5. Program tersebut kemudian ditinggalkan karena stasiun memiliki biaya pemeliharaannya lebih mahal dibandingkan dengan satelit otomatis.
Pada 16 Maret 1962, Rusia meluncurkan satelit pertamanya yang diberi nama Kosmos 1. Pada 2 Desember 2017, Rusia meluncurkan satelit terbarunya yang digunakan untuk mendeteksi, melacak, dan menghancurkan rudal yang menyerang negaranya. Satelit juga akan memperingatkan pemerintah untuk menyerang rudal. Satelit tersebut diberi nama Kosmos 2524.
"NROL-44 merupakan satelit intelijen sinyal, atau SIGINT, yang sangat besar", kata David Baker, mantan ilmuwan NASA yang bekerja pada misi Apollo dan Shuttle, dilansir DW. "Satelit SIGINT adalah inti dari pemerintah nasional, satelit keamanan militer. Mereka adalah benda besar yang tidak dimiliki oleh perusahaan swasta," kata Baker.
NROL-44 merupakan salah satu satelit dengan ukuran besar. “Beratnya lebih dari lima ton. Ia memiliki antena parabola besar yang membentang hingga diameter lebih dari 100 meter di angkasa, dan akan masuk ke bidang ekuator Bumi pada jarak sekitar 36.000 kilometer,” kata Baker.
Satelit mata-mata menampung ratusan ribu panggilan telepon seluler atau menjelajahi web gelap untuk mencari aktivitas teroris. “Perpindahan dari komunikasi kabel ke digital dan nirkabel adalah anugerah bagi pemerintah karena Anda tidak dapat memotong kabel dari satelit, tetapi Anda benar-benar dapat mengambil menara ponsel yang memancarkan hal ini ke atmosfer. Dibutuhkan antena besar , tetapi Anda dapat duduk di satu tempat dan mendengarkan semua lalu lintas komunikasi," kata Baker.
2. Rusia
Foto/Reuters
Rusia memiliki 74 satelit militer. Rusia saat masih berstatus sebagai Uni Soviet memulai program stasiun ruang angkasa militer pada 1960-an. Program itu dikenal sebagai Almaz dan tertarik menggunakan stasiun ruang angkasa, bukan satelit. Program ini aktif sejak tahun 1973 hingga 1976 dengan didirikannya tiga stasiun bernama Salyut 2, 3, dan Salyut 5. Program tersebut kemudian ditinggalkan karena stasiun memiliki biaya pemeliharaannya lebih mahal dibandingkan dengan satelit otomatis.
Pada 16 Maret 1962, Rusia meluncurkan satelit pertamanya yang diberi nama Kosmos 1. Pada 2 Desember 2017, Rusia meluncurkan satelit terbarunya yang digunakan untuk mendeteksi, melacak, dan menghancurkan rudal yang menyerang negaranya. Satelit juga akan memperingatkan pemerintah untuk menyerang rudal. Satelit tersebut diberi nama Kosmos 2524.
3. China
China memiliki 68 satelit yang ditetapkan untuk penggunaan militer. Program luar angkasa China sudah ada sejak tahun 1950-an. Satelit yang dioperasikan militer diberi nama Yaogan. Yaogan 30D, 30E, dan 30F diluncurkan pada 24 November 2017. Ketiganya dikatakan eksperimental dan akan digunakan untuk pengumpulan data intelijen.
tulis komentar anda