Sambangi Hiroshima, Biden Janji Lindungi Jepang dengan Bom Nuklir

Jum'at, 19 Mei 2023 - 08:01 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) menyampaikan kepada Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida soal komitmen perlindungan AS termasuk dengan bom nuklir. Foto/REUTERS
TOKYO - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjanjikan perlindungan untuk Jepang , bahkan dengan bom nuklir jika perlu. Komitmen memberikan "payung nuklir" itu disampaikan saat dia mengunjungi Hiroshima pada Kamis.

Hiroshima dan Nagasaki merupakan dua kota di Jepang yang hancur akibat dibom nuklir Amerika pada akhir Perang Dunia II tahun 1945.

Komitmen Biden itu disampaikan saat berdiskusi dengan Perdana Menteri Fumio Kishida.

“Presiden Biden menegaskan kembali komitmen AS untuk membela Jepang di bawah Perjanjian Kerjasama dan Keamanan Bersama, yang didukung oleh berbagai kemampuan, termasuk nuklir,” kata Kementerian Luar Negeri Jepang dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di laman resmi kementerian tersebut.





"Keduanya juga menegaskan kembali peran penting yang dimainkan AS dalam pencegahan dalam memastikan keamanan Jepang serta perdamaian dan stabilitas kawasan, ditambah dengan peningkatan kemampuan pertahanan Jepang," lanjut kementerian itu.

Konstitusi pasca-Perang Dunia II Jepang, yang ditulis oleh otoritas pendudukan Amerika, membatasi militer negara itu untuk kekuatan pertahanan diri. Washington baru-baru ini mulai mendorong Tokyo untuk melakukan remiliterisasi, merujuk pada meningkatnya "ancaman" China.

Biden dan Kishida sepakat tentang pentingnya bekerja sama dengan China dalam menghadapi tantangan bersama, tetapi mengatakan bahwa mereka tidak akan mentoleransi upaya sepihak untuk mengubah status quo secara paksa di kawasan Indo-Pasifik, terutama di Asia Timur—mengacu pada tuduhan Washington bahwa Beijing berencana untuk menyerang Taiwan.

Kementerian Luar Negeri Jepang menambahkan kedua pemimpin juga memiliki pemikiran yang sama tentang dukungan kuat untuk Ukraina dan pentingnya keterlibatan dan dukungan untuk apa yang disebut "Global South".
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More