Keunikan Kota Nudis di Prancis, Semua Wajib Telanjang, Pakai Baju Malah Didenda
Rabu, 17 Mei 2023 - 21:00 WIB
PARIS - Kota nudis bernama Cap d'Agde adalah kota kecil yang terletak di tepi Laut Mediterania, Prancis . Kota ini terkenal sebagai tujuan wisata kaum nudis atau orang yang suka berjalan telanjang di tempat umum. Namun, di balik keunikan itu, Cap d'Agde juga dikenal sebagai ibu kota seks di Prancis.
Lokasi dan Aturan Unik Cap d'Agde Kota Cap d'Agde terletak di kaki gunung berapi kuno, Mont Saint-Loup, dan memiliki pantai sepanjang 2 kilometer. Hanya dengan membayar Rp102 ribu atau 6 Euro, para wisatawan bisa masuk ke kawasan ini dan merasakan sensasi telanjang di siang hari.
Di sini, ada aturan unik dimana para pendatang atau warganya diminta untuk telanjang jika ingin bepergian dan jika kedapatan memakai pakaian, justru akan didenda. Denda yang dikenakan pun sangat tinggi, sekitar 15.000 Euro atau Rp256 juta.
Sejarah Cap d'Agde Cap d'Agde didirikan pada 1958 sebagai kawasan kemah bagi kaum nudis. Pada 1970-an, kota ini diubah menjadi kota telanjang dan menjadi kota bebas telanjang terbesar di dunia. Saat ini, Cap d'Agde menjadi destinasi utama bagi para nudis yang ingin merasakan sensasi telanjang di tempat umum.
Dari Kota Nudis ke Kota Seks Awalnya, Cap d'Agde hanya dikenal sebagai kota nudis. Namun, belakangan ini, Cap d'Agde lebih banyak dikunjungi oleh mereka yang gila seks. Banyak fasilitas yang berubah dari taman keluarga dan kolam renang menjadi bar dan kelab malam.
Bahkan, penghuni kota setempat menerapkan perilaku bertukar pasangan tanpa ikatan sah pernikahan. Cap d'Agde pun kini dikenal sebagai ibu kota seks di Perancis, di mana terdapat klub pertukaran pasangan, hotel cabul, dan sebagainya.
Festival Musim Panas dan Pandemi di Cap d'Agde Sejak 2021, pada bulan Agustus terdapat festival musim panas yang menarik minat banyak orang ke kota ini. Festival tersebut adalah Summer Latino Festival 2022 avec Alex Salserito, di mana wisatawan bisa menikmati berbagai aktivitas seperti berdansa, pesta pantai, dan menikmati minuman sepanjang malam.
Namun, pandemi dilaporkan memberi banyak dampak pada kota ini. Aturan telanjang di siang hari itu pun kini mulai dilonggarkan untuk menarik lebih banyak wisatawan. Kaum nudis di Cap d'Agde mengaku merasa risih karena pelonggaran aturan tersebut.
Mereka mengaku tidak nyaman karena wisatawan melihat mereka telanjang dengan tatapan aneh. Kota ini sempat menjadi titik penyebaran virus Corona tertinggi di Perancis karena kurangnya disiplin warga serta pengunjung.
Lihat Juga: Bangsa Tak Tahu Terima Kasih! Presiden Prancis Tuding Netanyahu Tidak Boleh Lupa kalau Israel Dibentuk PBB
Lokasi dan Aturan Unik Cap d'Agde Kota Cap d'Agde terletak di kaki gunung berapi kuno, Mont Saint-Loup, dan memiliki pantai sepanjang 2 kilometer. Hanya dengan membayar Rp102 ribu atau 6 Euro, para wisatawan bisa masuk ke kawasan ini dan merasakan sensasi telanjang di siang hari.
Baca Juga
Di sini, ada aturan unik dimana para pendatang atau warganya diminta untuk telanjang jika ingin bepergian dan jika kedapatan memakai pakaian, justru akan didenda. Denda yang dikenakan pun sangat tinggi, sekitar 15.000 Euro atau Rp256 juta.
Sejarah Cap d'Agde Cap d'Agde didirikan pada 1958 sebagai kawasan kemah bagi kaum nudis. Pada 1970-an, kota ini diubah menjadi kota telanjang dan menjadi kota bebas telanjang terbesar di dunia. Saat ini, Cap d'Agde menjadi destinasi utama bagi para nudis yang ingin merasakan sensasi telanjang di tempat umum.
Dari Kota Nudis ke Kota Seks Awalnya, Cap d'Agde hanya dikenal sebagai kota nudis. Namun, belakangan ini, Cap d'Agde lebih banyak dikunjungi oleh mereka yang gila seks. Banyak fasilitas yang berubah dari taman keluarga dan kolam renang menjadi bar dan kelab malam.
Bahkan, penghuni kota setempat menerapkan perilaku bertukar pasangan tanpa ikatan sah pernikahan. Cap d'Agde pun kini dikenal sebagai ibu kota seks di Perancis, di mana terdapat klub pertukaran pasangan, hotel cabul, dan sebagainya.
Baca Juga
Festival Musim Panas dan Pandemi di Cap d'Agde Sejak 2021, pada bulan Agustus terdapat festival musim panas yang menarik minat banyak orang ke kota ini. Festival tersebut adalah Summer Latino Festival 2022 avec Alex Salserito, di mana wisatawan bisa menikmati berbagai aktivitas seperti berdansa, pesta pantai, dan menikmati minuman sepanjang malam.
Namun, pandemi dilaporkan memberi banyak dampak pada kota ini. Aturan telanjang di siang hari itu pun kini mulai dilonggarkan untuk menarik lebih banyak wisatawan. Kaum nudis di Cap d'Agde mengaku merasa risih karena pelonggaran aturan tersebut.
Mereka mengaku tidak nyaman karena wisatawan melihat mereka telanjang dengan tatapan aneh. Kota ini sempat menjadi titik penyebaran virus Corona tertinggi di Perancis karena kurangnya disiplin warga serta pengunjung.
Lihat Juga: Bangsa Tak Tahu Terima Kasih! Presiden Prancis Tuding Netanyahu Tidak Boleh Lupa kalau Israel Dibentuk PBB
(esn)
tulis komentar anda