Jejak Panjang Pandemi Covid-19: dari Muncul di Wuhan hingga Dinyatakan Berakhir
Sabtu, 06 Mei 2023 - 00:22 WIB
JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Jumat (5/5/2023), mengumumkan status pandemi Covid-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat global sudah berakhir.
“Selama lebih dari setahun, pandemi berada dalam tren menurun dengan peningkatan kekebalan populasi dari vaksinasi dan infeksi, penurunan angka kematian, dan tekanan pada sistem kesehatan berkurang,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers di Jenewa.
“Tren ini telah memungkinkan sebagian besar negara untuk hidup kembali seperti yang kita ketahui sebelum Covid-19,” lanjut Tedros, seperti dikutip Reuters.
“Oleh karena itu, dengan harapan besar saya menyatakan Covid-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global,” katanya.
Data resmi WHO menyatakan hampir 7 juta orang telah meninggal akibat virus Corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di seluruh dunia. Angka itu dihitung sejak WHO pertama kali mengumumkan keadaan darurat pada 30 Januari 2020.
Namun Tedros mengatakan jumlah kematian sebenarnya setidaknya 20 juta orang.
Pada bulan Desember 2019, wabah virus corona jenis baru pertama kali diidentifikasi di Wuhan, Hubei, China. Wabah ini membuat tahun baru menjadi suram.
WHO mengumumkan nama untuk penyakit coronavirus baru: Covid-19, nama yang tidak "mengacu pada lokasi geografis, hewan, individu atau kelompok orang, dan yang juga dapat diucapkan dan terkait dengan penyakit tersebut."
Itu baru diakui sebagai pandemi oleh WHO pada 11 Maret 2020.
Pandemi menyebabkan gangguan sosial ekonomi global karena tindakan drastis diambil untuk menekan wabah. Setelah dinyatakan sebagai pandemi, lonjakan kasus infeksi dan kematian terjadi di China dan berbagai negara, termasuk negara-negara Eropa.
Setelah Covid-19 menyebar ke banyak negara, aturan khusus seperti social distancing, memakai masker, hingga lockdown wilayah diberlakukan di banyak negara. Aturan itu membuat ekonomi dunia hancur.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) melaporkan lebih dari 25 juta kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di negara tersebut.
CDC melaporkan bahwa lebih dari 500.000 orang telah meninggal akibat Covid-19 di Amerika Serikat.
Situasi genting juga terjadi berbagai negara, termasuk krisis tempat tidur rumah sakit penampung pasien Covid-19.
Dengan lonjakan kasus dan kematian secara global, vaksinasi mulai digencarkan. Banyak negara berpacu mencari vaksin.
Sepanjang tahun ini hampir seluruh negara melaporkan lonjakan kasus Covid-19 dan kematian. Para pemimpin dunia terinfeksi dan varian baru dari virus tersebut juga bermunculan.
Hingga 29 April 2023, total 13.344.670.055 dosis vaksin telah diberikan secara global.
Secara global, per 3 Mei 2023, terdapat 765.222.932 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, termasuk 6.921.614 kematian, yang dilaporkan ke WHO.
Pada 5 Mei 2023, WHO secara resmi mengumumkan status pandemi Covid-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat global sudah berakhir.
“Selama lebih dari setahun, pandemi berada dalam tren menurun dengan peningkatan kekebalan populasi dari vaksinasi dan infeksi, penurunan angka kematian, dan tekanan pada sistem kesehatan berkurang,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers di Jenewa.
“Tren ini telah memungkinkan sebagian besar negara untuk hidup kembali seperti yang kita ketahui sebelum Covid-19,” lanjut Tedros, seperti dikutip Reuters.
“Oleh karena itu, dengan harapan besar saya menyatakan Covid-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global,” katanya.
Baca Juga
Data resmi WHO menyatakan hampir 7 juta orang telah meninggal akibat virus Corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di seluruh dunia. Angka itu dihitung sejak WHO pertama kali mengumumkan keadaan darurat pada 30 Januari 2020.
Namun Tedros mengatakan jumlah kematian sebenarnya setidaknya 20 juta orang.
Jejak Panjang Pandemi Covid-19
Desember 2019
Pada bulan Desember 2019, wabah virus corona jenis baru pertama kali diidentifikasi di Wuhan, Hubei, China. Wabah ini membuat tahun baru menjadi suram.
11 Februari 2020
WHO mengumumkan nama untuk penyakit coronavirus baru: Covid-19, nama yang tidak "mengacu pada lokasi geografis, hewan, individu atau kelompok orang, dan yang juga dapat diucapkan dan terkait dengan penyakit tersebut."
Itu baru diakui sebagai pandemi oleh WHO pada 11 Maret 2020.
Pandemi menyebabkan gangguan sosial ekonomi global karena tindakan drastis diambil untuk menekan wabah. Setelah dinyatakan sebagai pandemi, lonjakan kasus infeksi dan kematian terjadi di China dan berbagai negara, termasuk negara-negara Eropa.
Setelah Covid-19 menyebar ke banyak negara, aturan khusus seperti social distancing, memakai masker, hingga lockdown wilayah diberlakukan di banyak negara. Aturan itu membuat ekonomi dunia hancur.
25 Januari 2021
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) melaporkan lebih dari 25 juta kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di negara tersebut.
24 Februari 2021
CDC melaporkan bahwa lebih dari 500.000 orang telah meninggal akibat Covid-19 di Amerika Serikat.
Situasi genting juga terjadi berbagai negara, termasuk krisis tempat tidur rumah sakit penampung pasien Covid-19.
Dengan lonjakan kasus dan kematian secara global, vaksinasi mulai digencarkan. Banyak negara berpacu mencari vaksin.
Januari-Desember 2022
Sepanjang tahun ini hampir seluruh negara melaporkan lonjakan kasus Covid-19 dan kematian. Para pemimpin dunia terinfeksi dan varian baru dari virus tersebut juga bermunculan.
April-Mei 2023
Hingga 29 April 2023, total 13.344.670.055 dosis vaksin telah diberikan secara global.
Secara global, per 3 Mei 2023, terdapat 765.222.932 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, termasuk 6.921.614 kematian, yang dilaporkan ke WHO.
Pada 5 Mei 2023, WHO secara resmi mengumumkan status pandemi Covid-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat global sudah berakhir.
(mas)
tulis komentar anda