Khawatir Gelombang Baru Covid-19, Barcelona Batasi Pengunjung Pantai
Rabu, 22 Juli 2020 - 08:31 WIB
BARCELONA - Otoritas Barcelona mengurangi jumlah pengunjung yang diizinkan datang ke pantai di kota itu menjadi hanya 32.000 orang dari sebelumnya 38.000 orang.
Kebijakan ini diterapkan setelah kerumunan orang mendatangi pantai pada akhir pekan meski sudah dihimbau untuk tetap berada di rumah agar mencegah peningkatan infeksi virus corona.
Barcelona merupakan kota terbesar kedua di Spanyol dan salah satu tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi di Eropa. Biasanya sekitar 40.000 orang berada di sepanjang pantai kota itu pada tahun ini.
Namun Barcelona berada di pusat peningkatan kasus Covid-19 setelah diakhirinya status darurat satu bulan lalu untuk mencegah penyebaran wabah.
Untuk merespon, otoritas lokal dan regional menerapkan pembatasan ketat. Beberapa bisnis diminta tutup lagi, termasuk bioskop, klub malam dan gym di Barcelona.
“Mengapa kita harus tutup?” papar Oscar Simon, kepala sekolah seni bela diri saat unjuk rasa yang diikuti para pekerja dan manajer pusat olahraga.
“Kita tidak bisa menghadapi krisis ini, tiga bulan lagi tutup akan mengirim kita pada kematian kita,” tutur Simon yang menekankan dia telah menghabiskan banyak uang untuk melindungi peralatan agar tetap sesuatu standar kesehatan.
Spanyol menjadi salah satu negara yang terkena dampak terburuk wabah corona, dengan lebih dari 28.000 orang meninggal dunia akibat virus itu. (Lihat Infografis: Lawan China, Inggris Bakal Kerahkan Kapal Induk dengan Jet F-35)
Pelonggaran pembatasan mengakibatkan munculnya sekitar 200 kluster baru sehingga otoritas kembali menerapkan pembatasan. (Lihat Video: Seorang Nenek Renta di Banyuasin Digugat Anaknya Sendiri Perihal Warisan)
Kebijakan ini diterapkan setelah kerumunan orang mendatangi pantai pada akhir pekan meski sudah dihimbau untuk tetap berada di rumah agar mencegah peningkatan infeksi virus corona.
Barcelona merupakan kota terbesar kedua di Spanyol dan salah satu tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi di Eropa. Biasanya sekitar 40.000 orang berada di sepanjang pantai kota itu pada tahun ini.
Namun Barcelona berada di pusat peningkatan kasus Covid-19 setelah diakhirinya status darurat satu bulan lalu untuk mencegah penyebaran wabah.
Untuk merespon, otoritas lokal dan regional menerapkan pembatasan ketat. Beberapa bisnis diminta tutup lagi, termasuk bioskop, klub malam dan gym di Barcelona.
“Mengapa kita harus tutup?” papar Oscar Simon, kepala sekolah seni bela diri saat unjuk rasa yang diikuti para pekerja dan manajer pusat olahraga.
“Kita tidak bisa menghadapi krisis ini, tiga bulan lagi tutup akan mengirim kita pada kematian kita,” tutur Simon yang menekankan dia telah menghabiskan banyak uang untuk melindungi peralatan agar tetap sesuatu standar kesehatan.
Spanyol menjadi salah satu negara yang terkena dampak terburuk wabah corona, dengan lebih dari 28.000 orang meninggal dunia akibat virus itu. (Lihat Infografis: Lawan China, Inggris Bakal Kerahkan Kapal Induk dengan Jet F-35)
Pelonggaran pembatasan mengakibatkan munculnya sekitar 200 kluster baru sehingga otoritas kembali menerapkan pembatasan. (Lihat Video: Seorang Nenek Renta di Banyuasin Digugat Anaknya Sendiri Perihal Warisan)
(sya)
tulis komentar anda