Hampir 5.000 Orang Telah Dievakuasi Arab Saudi dari Sudan
Minggu, 30 April 2023 - 09:11 WIB
RIYADH - Arab Saudi telah melakukan evakuasi terbesar dari Sudan sejak awal operasinya ketika sebuah kapal yang membawa 20 warga negara Kerajaan Teluk itu dan 1.866 warga negara lain tiba di Jeddah pada Sabtu waktu setempat.
Gelombang kedatangan baru membawa jumlah pengungsi sejak dimulainya misi Kerajaan Arab Saudi menjadi 4.879 orang, terdiri dari 139 warga negara Saudi dan 4.738 warga negara dari negara lain termasuk Australia, Jerman, Inggris, Belanda, Rwanda dan Mesir, lapor Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.
Staf PBB juga termasuk di antara mereka yang dievakuasi dari Sudan pada Sabtu.
"Kerajaan bekerja untuk menyediakan semua kebutuhan yang diperlukan warga negara asing dalam persiapan memfasilitasi keberangkatan mereka ke negara mereka," kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Arab News, Minggu (30/4/2023).
Perwakilan PBB berbicara kepada Arab News, untuk sekali lagi berterima kasih kepada Kerajaan Arab Saudi atas upayanya dalam program evakuasi.
Sementara pertempuran sengit di Sudan telah memasuki minggu ketiga setelah pesawat-pesawat tempur dalam serangan bom memicu tembakan anti-pesawat di atas Khartoum pada Sabtu, melanggar gencatan senjata baru.
Lebih dari 500 orang tewas sejak pertempuran meletus pada 15 April antara pasukan panglima militer Abdel Fattah al-Burhan dan orang nomor dua Mohamed Hamdan Daglo, yang memimpin paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF).
Gelombang kedatangan baru membawa jumlah pengungsi sejak dimulainya misi Kerajaan Arab Saudi menjadi 4.879 orang, terdiri dari 139 warga negara Saudi dan 4.738 warga negara dari negara lain termasuk Australia, Jerman, Inggris, Belanda, Rwanda dan Mesir, lapor Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.
Staf PBB juga termasuk di antara mereka yang dievakuasi dari Sudan pada Sabtu.
"Kerajaan bekerja untuk menyediakan semua kebutuhan yang diperlukan warga negara asing dalam persiapan memfasilitasi keberangkatan mereka ke negara mereka," kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Arab News, Minggu (30/4/2023).
Perwakilan PBB berbicara kepada Arab News, untuk sekali lagi berterima kasih kepada Kerajaan Arab Saudi atas upayanya dalam program evakuasi.
Sementara pertempuran sengit di Sudan telah memasuki minggu ketiga setelah pesawat-pesawat tempur dalam serangan bom memicu tembakan anti-pesawat di atas Khartoum pada Sabtu, melanggar gencatan senjata baru.
Lebih dari 500 orang tewas sejak pertempuran meletus pada 15 April antara pasukan panglima militer Abdel Fattah al-Burhan dan orang nomor dua Mohamed Hamdan Daglo, yang memimpin paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF).
(ian)
tulis komentar anda