Pidato Berapi-api, Trump Bersumpah Hancurkan Biden dalam Pilpres 2024!
Jum'at, 28 April 2023 - 11:03 WIB
WASHINGTON - Donald Trump bersumpah untuk menghancurkan Joe Biden dalam pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024. Itu disampaikan dalam pidato kampanyenya yang berapi-api di sebuah hotel di Manchester, New Hampshire, hari Kamis.
Mantan presiden Amerika itu berpidato ketika dirinya menghadapi rentetan masalah hukum, termasuk ketika seorang penulis yang menuduh Trump melakukan pemerkosaan bersaksi untuk hari kedua di pengadilan sipil di New York.
"Pilihan dalam pemilihan ini sekarang antara kekuatan atau kelemahan, antara keberhasilan atau kegagalan, antara keamanan atau anarki, antara perdamaian atau konflik, dan kemakmuran atau malapetaka," kata Trump kepada sekitar 1.500 pendukung.
"Kami hidup dalam malapetaka. Dengan pemungutan suara Anda pada 5 November 2024, kami akan menghancurkan Joe Biden dan Gedung Putih...di kotak suara, dan kami akan menyelesaikan urusan kami yang belum selesai," papar Trump, seperti dikutip AFP, Jumat (28/4/2023).
Itu adalah penampilan pertama Trump sejak Januari di Granite State, yang mendorongnya meraih kemenangan dalam kontes pencalonan Partai Republik 2016 setelah awal yang goyah di Iowa.
Presiden Joe Biden (80) telah mengumumkan pada Selasa lalu bahwa dia menginginkan masa jabatan periode kedua sebagai presiden pada tahun 2024, memperingatkan bahwa Pilpres berikutnya, seperti yang terakhir, akan menjadi "pertempuran untuk jiwa."
Banyak petinggi Partai Republik mengatakan Donald Trump (76) memposisikan dirinya untuk kalah lagi setelah memimpin Partai Republik ke penampilan buruk dalam Pilpres 2020 dan dalam dua siklus pemilu paruh waktu terakhir.
"Partai Republik menginginkan seseorang yang bisa menang pada November 2024. Donald Trump adalah pecundang," kata Gubernur New Hampshire Chris Sununu, yang dikatakan sedang mempertimbangkan tawaran menjadi bakal calon presiden, kepada NBC pada hari Minggu.
Mantan presiden Amerika itu berpidato ketika dirinya menghadapi rentetan masalah hukum, termasuk ketika seorang penulis yang menuduh Trump melakukan pemerkosaan bersaksi untuk hari kedua di pengadilan sipil di New York.
"Pilihan dalam pemilihan ini sekarang antara kekuatan atau kelemahan, antara keberhasilan atau kegagalan, antara keamanan atau anarki, antara perdamaian atau konflik, dan kemakmuran atau malapetaka," kata Trump kepada sekitar 1.500 pendukung.
"Kami hidup dalam malapetaka. Dengan pemungutan suara Anda pada 5 November 2024, kami akan menghancurkan Joe Biden dan Gedung Putih...di kotak suara, dan kami akan menyelesaikan urusan kami yang belum selesai," papar Trump, seperti dikutip AFP, Jumat (28/4/2023).
Itu adalah penampilan pertama Trump sejak Januari di Granite State, yang mendorongnya meraih kemenangan dalam kontes pencalonan Partai Republik 2016 setelah awal yang goyah di Iowa.
Presiden Joe Biden (80) telah mengumumkan pada Selasa lalu bahwa dia menginginkan masa jabatan periode kedua sebagai presiden pada tahun 2024, memperingatkan bahwa Pilpres berikutnya, seperti yang terakhir, akan menjadi "pertempuran untuk jiwa."
Banyak petinggi Partai Republik mengatakan Donald Trump (76) memposisikan dirinya untuk kalah lagi setelah memimpin Partai Republik ke penampilan buruk dalam Pilpres 2020 dan dalam dua siklus pemilu paruh waktu terakhir.
"Partai Republik menginginkan seseorang yang bisa menang pada November 2024. Donald Trump adalah pecundang," kata Gubernur New Hampshire Chris Sununu, yang dikatakan sedang mempertimbangkan tawaran menjadi bakal calon presiden, kepada NBC pada hari Minggu.
tulis komentar anda