Putra Orang Kuat di ASEAN Dapat Promosi Jenderal Bintang Empat
Jum'at, 21 April 2023 - 21:00 WIB
PHNOM PENH - Hun Manet, putra sulung pemimpin Kamboja Hun Sen secara resmi dipromosikan menjadi jenderal bintang empat pada Kamis (20/4/2023). Promosi ini sebagai tanda rencana lain bagi Manet untuk menggantikan ayahnya.
Seperti dilaporkan AFP, Hun Sen secara terbuka mendukung Manet untuk memimpin kerajaan di masa depan. Manet, yang merupakan panglima Angkatan Darat Kamboja, menerima pangkat Jenderal bintang empat dalam upacara yang dihadiri oleh lebih dari 1.000 pejabat militer senior.
Menteri Pertahanan Tea Banh, yang memimpin upacara tersebut, mengatakan, promosi Manet mencerminkan usahanya "untuk melayani bangsa, militer dan rakyat Kamboja".
Manet - yang dididik di Inggris dan Amerika Serikat - secara resmi didukung oleh partai yang berkuasa sebagai calon Perdana Menteri, dan telah aktif di media sosial dalam beberapa bulan terakhir untuk meningkatkan profil publiknya.
Pria berusia 45 tahun itu juga melakukan lebih banyak pertemuan diplomatik dengan tokoh politik senior daripada sebelumnya, menurut Asia Power Index dari Lowy Institute.
Pada 2022, dia bertemu dengan 10 pemimpin dunia, wakil pemimpin, dan menteri luar negeri, dibandingkan dengan hanya dua pada 2019, kata lembaga itu. Manet akan mencalonkan diri untuk kursi parlemen, ketika Kamboja menggelar pemungutan suara pada Juli tahun ini.
Hun Sen, yang telah memerintah negara itu selama 38 tahun, telah berulang kali mengisyaratkan akan mundur tetapi mengatakan dia akan mencalonkan diri lagi dalam pemilihan mendatang.
Perdana menteri, yang dianggap telah merusak kebebasan berdemokrasi dan menggunakan pengadilan untuk meredam oposisi, sering mencirikan prestasi anak-anaknya sebagai produk pendidikan dan pelatihan, dan menolak klaim nepotisme.
Pada pemilihan umum terakhir tahun 2018, partai Hun Sen memenangkan setiap kursi di parlemen setelah Mahkamah Agung membubarkan oposisi utama, Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP) setahun sebelumnya.
Pengadilan bulan lalu menemukan Kem Sokha, salah satu pendiri CNRP, bersalah berkonspirasi dengan entitas asing untuk menggulingkan pemerintahan Hun Sen. Dia dijatuhi hukuman 27 tahun penjara dan langsung ditempatkan di bawah tahanan rumah.
Puluhan tokoh oposisi dihukum karena pengkhianatan tahun lalu dan Hun Sen memerintahkan penutupan salah satu dari sedikit outlet media independen lokal yang tersisa di negara itu pada Februari, atas laporan tentang Hun Manet.
Seperti dilaporkan AFP, Hun Sen secara terbuka mendukung Manet untuk memimpin kerajaan di masa depan. Manet, yang merupakan panglima Angkatan Darat Kamboja, menerima pangkat Jenderal bintang empat dalam upacara yang dihadiri oleh lebih dari 1.000 pejabat militer senior.
Menteri Pertahanan Tea Banh, yang memimpin upacara tersebut, mengatakan, promosi Manet mencerminkan usahanya "untuk melayani bangsa, militer dan rakyat Kamboja".
Manet - yang dididik di Inggris dan Amerika Serikat - secara resmi didukung oleh partai yang berkuasa sebagai calon Perdana Menteri, dan telah aktif di media sosial dalam beberapa bulan terakhir untuk meningkatkan profil publiknya.
Pria berusia 45 tahun itu juga melakukan lebih banyak pertemuan diplomatik dengan tokoh politik senior daripada sebelumnya, menurut Asia Power Index dari Lowy Institute.
Pada 2022, dia bertemu dengan 10 pemimpin dunia, wakil pemimpin, dan menteri luar negeri, dibandingkan dengan hanya dua pada 2019, kata lembaga itu. Manet akan mencalonkan diri untuk kursi parlemen, ketika Kamboja menggelar pemungutan suara pada Juli tahun ini.
Hun Sen, yang telah memerintah negara itu selama 38 tahun, telah berulang kali mengisyaratkan akan mundur tetapi mengatakan dia akan mencalonkan diri lagi dalam pemilihan mendatang.
Perdana menteri, yang dianggap telah merusak kebebasan berdemokrasi dan menggunakan pengadilan untuk meredam oposisi, sering mencirikan prestasi anak-anaknya sebagai produk pendidikan dan pelatihan, dan menolak klaim nepotisme.
Baca Juga
Pada pemilihan umum terakhir tahun 2018, partai Hun Sen memenangkan setiap kursi di parlemen setelah Mahkamah Agung membubarkan oposisi utama, Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP) setahun sebelumnya.
Pengadilan bulan lalu menemukan Kem Sokha, salah satu pendiri CNRP, bersalah berkonspirasi dengan entitas asing untuk menggulingkan pemerintahan Hun Sen. Dia dijatuhi hukuman 27 tahun penjara dan langsung ditempatkan di bawah tahanan rumah.
Puluhan tokoh oposisi dihukum karena pengkhianatan tahun lalu dan Hun Sen memerintahkan penutupan salah satu dari sedikit outlet media independen lokal yang tersisa di negara itu pada Februari, atas laporan tentang Hun Manet.
(esn)
tulis komentar anda