Perang Terus Berkecamuk di Sudan, Lebih dari 180 Orang Tewas
Selasa, 18 April 2023 - 23:01 WIB
Dalam pernyataan langka sejak pertempuran berkobar, al-Burhan mengatakan kepada Al Jazeera pada hari Sabtu bahwa dia terkejut dengan Pasukan Pendukung Cepat yang menyerang rumahnya dan bahwa apa yang terjadi seharusnya mencegah pembentukan pasukan di luar tentara.
Persatuan dokter Sudan memperingatkan pertempuran itu telah merusak parah beberapa rumah sakit di Khartoum dan kota-kota lain, dengan beberapa di antaranya benar-benar "tidak berfungsi".
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa beberapa dari sembilan rumah sakit di Khartoum yang menerima warga sipil yang terluka kehabisan darah, peralatan transfusi, cairan infus dan persediaan vital lainnya.
Kekerasan juga telah memaksa orang-orang yang ketakutan untuk berlindung di rumah mereka dengan ketakutan akan konflik berkepanjangan yang dapat menjerumuskan Sudan ke dalam kekacauan yang lebih dalam, memupuskan harapan untuk kembali ke pemerintahan sipil yang terganggu oleh kudeta 2021 yang diatur oleh al-Burhan dan Dagalo.
RSF dibentuk di bawah mantan Presiden Sudan Omar al-Bashir pada 2013.
Pasukan itu muncul dari apa yang disebut milisi Janjaweed yang dilancarkan pemerintahnya terhadap etnis minoritas non-Arab di Darfur satu dekade sebelumnya, yang memicu tuduhan kejahatan perang.
Pertempuran pecah setelah ketidaksepakatan sengit antara al-Burhan dan Dagalo mengenai rencana integrasi RSF ke dalam tentara reguler – syarat utama untuk kesepakatan akhir yang bertujuan mengakhiri krisis sejak kudeta 2021.
Kedua belah pihak saling menuduh memulai pertempuran, dan keduanya mengklaim mengendalikan situs-situs utama, termasuk bandara dan istana kepresidenan – tidak ada yang dapat diverifikasi secara independen.
Persatuan dokter Sudan memperingatkan pertempuran itu telah merusak parah beberapa rumah sakit di Khartoum dan kota-kota lain, dengan beberapa di antaranya benar-benar "tidak berfungsi".
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa beberapa dari sembilan rumah sakit di Khartoum yang menerima warga sipil yang terluka kehabisan darah, peralatan transfusi, cairan infus dan persediaan vital lainnya.
Kekerasan juga telah memaksa orang-orang yang ketakutan untuk berlindung di rumah mereka dengan ketakutan akan konflik berkepanjangan yang dapat menjerumuskan Sudan ke dalam kekacauan yang lebih dalam, memupuskan harapan untuk kembali ke pemerintahan sipil yang terganggu oleh kudeta 2021 yang diatur oleh al-Burhan dan Dagalo.
RSF dibentuk di bawah mantan Presiden Sudan Omar al-Bashir pada 2013.
Pasukan itu muncul dari apa yang disebut milisi Janjaweed yang dilancarkan pemerintahnya terhadap etnis minoritas non-Arab di Darfur satu dekade sebelumnya, yang memicu tuduhan kejahatan perang.
Pertempuran pecah setelah ketidaksepakatan sengit antara al-Burhan dan Dagalo mengenai rencana integrasi RSF ke dalam tentara reguler – syarat utama untuk kesepakatan akhir yang bertujuan mengakhiri krisis sejak kudeta 2021.
Kedua belah pihak saling menuduh memulai pertempuran, dan keduanya mengklaim mengendalikan situs-situs utama, termasuk bandara dan istana kepresidenan – tidak ada yang dapat diverifikasi secara independen.
Baca Juga
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda