Mantan Politisi India Ditembak Mati Saat Siaran Langsung di TV

Minggu, 16 April 2023 - 11:02 WIB
Mantan politisi India ditembak mati saat siaran langsung di TV. Foto/Ilustrasi/Sindonews
NEW DELHI - Seorang mantan politisi India yang dihukum karena penculikan ditembak mati saat siaran langsung di TV bersama dengan saudara laki-lakinya.

Atiq Ahmed, yang berada di bawah pengawalan polisi menghadapi dakwaan pembunuhan dan penyerangan, sedang berbicara dengan wartawan ketika sebuah pelatuk pistol ditarik ke dekat kepalanya.

Media setempat melaporkan setelah tembakan dilepaskan, tiga pria yang menyamar sebagai wartawan dengan cepat menyerah dan ditahan seperti dikutip dari BBC, Minggu (16/4/2023).



Video menunjukkan Ahmed dan saudaranya, Ashraf, berbicara kepada wartawan dalam perjalanan ke pemeriksaan medis di rumah sakit terdekat beberapa detik sebelum mereka berdua ditembak.

Dalam rekaman tersebut, Ahmed ditanya apakah dia menghadiri pemakaman putranya, dan kata-kata terakhirnya di depan kamera adalah: "Mereka tidak membawa kami, jadi kami tidak pergi."



Tiga pria yang berpura-pura sebagai wartawan menyerah segera setelah penembakan, lapor media setempat.

"Seorang polisi dan seorang jurnalis juga terluka di tempat kejadian," kata polisi.

Ahmed sebelumnya mengklaim ada ancaman terhadap nyawanya sendiri dari polisi.

Putra remaja Ahmed ditembak mati oleh polisi beberapa hari sebelumnya.

Putra remaja Atiq Ahmed, Asad, dan pria lain, yang dicari sehubungan dengan kasus pembunuhan, dibunuh oleh polisi awal pekan ini dalam apa yang digambarkan sebagai baku tembak.

Ahmed, mantan anggota parlemen, dan saudara laki-lakinya berada dalam tahanan polisi dan dibawa ke Prayagraj di Uttar Pradesh, tempat Ahmed menghadapi tuduhan pembunuhan dan penyerangan.



Dia dipenjara pada 2019 setelah dia dihukum karena penculikan.

Bulan lalu Mahkamah Agung India menolak untuk mendengar petisinya di mana dia menuduh ada ancaman terhadap nyawanya dari polisi.

Uttar Pradesh diperintah oleh partai BJP Hindu-nasionalis, dan partai-partai oposisi mengkritik pembunuhan itu sebagai penyimpangan keamanan.

Lebih dari 180 orang yang menghadapi berbagai dakwaan telah dibunuh oleh polisi di negara bagian Uttar Pradesh dalam enam tahun terakhir. Partai oposisi mengatakan ada iklim ketakutan.

Aktivis HAM menuduh polisi melakukan pembunuhan ekstra yudisial, yang dibantah oleh pemerintah negara bagian.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More