Kanye West Kampanye Capres AS: Kecam Aborsi dan Pornografi Sambil Menangis
Senin, 20 Juli 2020 - 13:26 WIB
WASHINGTON - Kanye West , rapper Amerika Serikat (AS), melakukan kampanye pertamanya sebagai bakal calon presiden (capres) Amerika, Minggu (19/7/2020). Dia menangis ketika menyampaikan kecaman terhadap aborsi dan pornografi.
Kampanye perdananya berlangsung di North Charleston, South Carolina.
Kanye West , 43, seorang mantan pendukung Presiden Donald Trump yang telah membuat pemilih bingung apakah kampanyenya asli atau aksi publisitas untuk membantu menjual album atau barang dagangannya, menyampaikan komentar bertele-tele selama acara di North Charleston. (Baca: Rapper Kanye West Umumkan Pencalonannya jadi Presiden AS )
Dalam sambutannya yang berlangsung lebih dari satu jam, dia tak hanya mengecam aborsi, tapi juga mengkritik pahlawan abolisionis Harriet Tubman terkait rasisme dan perbudakan di Amerika.
“Harriet Tubman tidak pernah benar-benar membebaskan para budak. Dia hanya membuat budak bekerja untuk orang kulit putih lainnya," katanya ketika membahas ketidaksetaraan ekonomi, seperti dikutip Reuters, Senin (20/7/2020).
Acara, yang disiarkan langsung di YouTube dan ditayangkan di stasiun televisi lokal, tidak banyak menjelaskan apakah Kanye West benar-benar berusaha untuk memenangkan kursi kepresidenan Amerika . Kampanye yang dia luncurkan dengan tweet pada 4 Juli telah terlewatkan selama beberapa tenggat waktu di negara tersebut.
Kadang-kadang, dia bahkan menyatakan bahwa dirinya lebih tertarik untuk menyebarkan pesan daripada memenangkan kursi kepresidenan.
“Kebebasan tidak datang dari pemilihan (presiden). Kebebasan berasal dari Anda tidak memuat pornografi. Kebebasan berasal dari Anda tidak mengambil Percocet," paparnya. (Baca juga: Kanye West Tak Lagi Dukung Trump, Janji Menangkan Pilpres )
Kanye West muncul di atas panggung dengan rambut kepala belakang bertuliskan "2020" dan mengenakan rompi bergaya militer. Dia berpendapat bahwa aborsi harus legal, tetapi sangat tidak dianjurkan.
Dia berjanji akan mempromosikan kebijakan itu jika terpilih sebagai presiden. Menurutnya, siapa pun yang melahirkan anak akan diberi USD1 juta atau sesuatu dalam keluarga tersebut.
West merujuk pada Alkitab dan ajaran Kristen beberapa kali, dan menangis pada satu titik ketika menggambarkan bagaimana dia hampir digugurkan oleh orang tuanya.
"Satu-satunya hal yang dapat membebaskan kami adalah dengan mematuhi aturan yang diberikan kepada kami untuk tanah yang dijanjikan," katanya.
“Aborsi harus legal karena tebak apa? Lagipula hukum bukan oleh Tuhan, jadi apa itu legalitas?," paparnya.
Tempat dia berkampanye kelihatannya tidak memiliki mikrofon untuk penonton, jadi dia berulang kali mengatakan pada kerumunan agar diam sehingga anggota audiensi yang dia panggil dapat didengar.
Kampanye perdananya berlangsung di North Charleston, South Carolina.
Kanye West , 43, seorang mantan pendukung Presiden Donald Trump yang telah membuat pemilih bingung apakah kampanyenya asli atau aksi publisitas untuk membantu menjual album atau barang dagangannya, menyampaikan komentar bertele-tele selama acara di North Charleston. (Baca: Rapper Kanye West Umumkan Pencalonannya jadi Presiden AS )
Dalam sambutannya yang berlangsung lebih dari satu jam, dia tak hanya mengecam aborsi, tapi juga mengkritik pahlawan abolisionis Harriet Tubman terkait rasisme dan perbudakan di Amerika.
“Harriet Tubman tidak pernah benar-benar membebaskan para budak. Dia hanya membuat budak bekerja untuk orang kulit putih lainnya," katanya ketika membahas ketidaksetaraan ekonomi, seperti dikutip Reuters, Senin (20/7/2020).
Acara, yang disiarkan langsung di YouTube dan ditayangkan di stasiun televisi lokal, tidak banyak menjelaskan apakah Kanye West benar-benar berusaha untuk memenangkan kursi kepresidenan Amerika . Kampanye yang dia luncurkan dengan tweet pada 4 Juli telah terlewatkan selama beberapa tenggat waktu di negara tersebut.
Kadang-kadang, dia bahkan menyatakan bahwa dirinya lebih tertarik untuk menyebarkan pesan daripada memenangkan kursi kepresidenan.
“Kebebasan tidak datang dari pemilihan (presiden). Kebebasan berasal dari Anda tidak memuat pornografi. Kebebasan berasal dari Anda tidak mengambil Percocet," paparnya. (Baca juga: Kanye West Tak Lagi Dukung Trump, Janji Menangkan Pilpres )
Kanye West muncul di atas panggung dengan rambut kepala belakang bertuliskan "2020" dan mengenakan rompi bergaya militer. Dia berpendapat bahwa aborsi harus legal, tetapi sangat tidak dianjurkan.
Dia berjanji akan mempromosikan kebijakan itu jika terpilih sebagai presiden. Menurutnya, siapa pun yang melahirkan anak akan diberi USD1 juta atau sesuatu dalam keluarga tersebut.
West merujuk pada Alkitab dan ajaran Kristen beberapa kali, dan menangis pada satu titik ketika menggambarkan bagaimana dia hampir digugurkan oleh orang tuanya.
"Satu-satunya hal yang dapat membebaskan kami adalah dengan mematuhi aturan yang diberikan kepada kami untuk tanah yang dijanjikan," katanya.
“Aborsi harus legal karena tebak apa? Lagipula hukum bukan oleh Tuhan, jadi apa itu legalitas?," paparnya.
Tempat dia berkampanye kelihatannya tidak memiliki mikrofon untuk penonton, jadi dia berulang kali mengatakan pada kerumunan agar diam sehingga anggota audiensi yang dia panggil dapat didengar.
(min)
tulis komentar anda