Terima Paket Isi Bom, Blogger Militer Rusia Tewas Meledak di Kafe St Petersburg
Senin, 03 April 2023 - 09:15 WIB
Kantor berita RIA Novosti, mengutip sumber yang dekat dengan penyelidikan, melaporkan; "Seorang gadis menurunkan paket dengan patung di dalamnya yang ditujukan untuk blogger tersebut."
"Dia memberikannya padanya...dan tiba-tiba ada ledakan," kata Alissa Smotrova, seorang wanita yang berada di kafe itu kepada AFP.
"Ada darah dan pecahan kaca ..." ujarnya.
Sumber lain mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Tatarsky mengenali tersangka pengirim paket tersebut, dan bahwa mereka telah berpapasan di acara lain, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Tatarsky, yang bernama asli Maxim Fomin, memiliki lebih dari 500.000 pengikut di Telegram dan mendukung perang Rusia di Ukraina.
Dia membuat namanya terkenal di awal operasi militer Rusia dengan menerbitkan video yang menganalisis situasi militer di lapangan dan menawarkan saran untuk memobilisasi pasukan Moskow.
Sebuah kelompok bernama Cyber Front Z, yang menyebut dirinya di media sosial sebagai "pasukan informasi Rusia", mengatakan telah menyewa kafe untuk malam itu.
Outlet media lokal, Fontanka, melaporkan setidaknya ada 100 orang yang hadir dalam acara tersebut.
"Ada serangan teroris. Kami mengambil langkah-langkah keamanan tertentu tetapi sayangnya itu tidak cukup," kata kelompok itu di Telegram.
"Dia memberikannya padanya...dan tiba-tiba ada ledakan," kata Alissa Smotrova, seorang wanita yang berada di kafe itu kepada AFP.
"Ada darah dan pecahan kaca ..." ujarnya.
Sumber lain mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Tatarsky mengenali tersangka pengirim paket tersebut, dan bahwa mereka telah berpapasan di acara lain, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Tatarsky, yang bernama asli Maxim Fomin, memiliki lebih dari 500.000 pengikut di Telegram dan mendukung perang Rusia di Ukraina.
Dia membuat namanya terkenal di awal operasi militer Rusia dengan menerbitkan video yang menganalisis situasi militer di lapangan dan menawarkan saran untuk memobilisasi pasukan Moskow.
Sebuah kelompok bernama Cyber Front Z, yang menyebut dirinya di media sosial sebagai "pasukan informasi Rusia", mengatakan telah menyewa kafe untuk malam itu.
Outlet media lokal, Fontanka, melaporkan setidaknya ada 100 orang yang hadir dalam acara tersebut.
"Ada serangan teroris. Kami mengambil langkah-langkah keamanan tertentu tetapi sayangnya itu tidak cukup," kata kelompok itu di Telegram.
tulis komentar anda