Profil Yoav Gallant, Menhan Israel yang Dipecat karena Menentang PM Netanyahu
Selasa, 28 Maret 2023 - 12:05 WIB
Sedangkan ayahnya, Michael, seorang militer yang menjadi anggota Givati Brigade saat Perang Arab-Israel tahun 1948.
Nama Yoav yang tersemat pada dirinya merupakan pemberian sang ayah yang terinspirasi dari nama operasi militer yang diikutinya saat itu, Operasi Yoav.
Pada 1977, Yoav Gallant memulai kariernya di komando Angkatan Laut di armada ke-13. Ia sempat bekerja sebagai penebang pohon seiring dengan kepindahannya ke Alaska, setelah enam tahun berkarier di AL.
Beberapa tahun kemudian, Gallant kembali ke Angkatan Laut hingga akhirnya ditunjuk menjadi Komandan Armada ke-13.
Ia kemudian memilih pindah ke Angkatan Darat dan bertugas di komando Brigade Menashe (Jenin) pada 1993. Gallant menapaki kariernya dengan pasti.
Pada 2001, ia menempati posisi Kepala Staf Markas Besar Angkatan Darat GOC. Di tahun selanjutnya, Gallant diangkat sebagai Sekretaris Militer Perdana Menteri serta naik pangkat menjadi Mayor Jenderal.
Periode 2005-2010, Gallant mengabdi sebagai Komandan Komando Selatan. Di masa jabatannya itu, ia memerintahkan Operasi Cast Lead untuk melawan pejuang Hamas di Jalur Gaza.
Pujian diperolehnya lantaran operasi tersebut berhasil. Hal ini membuat Gallant menjadi kandidat Kepala Staf IDF (Israel Defense Forces).
Bahkan PM Netanyahu menyatakan bahwa Gallant adalah komandan yang berani dan telah membuktikan dirinya berjuang di garis depan IDF selama 33 tahun.
Nama Yoav yang tersemat pada dirinya merupakan pemberian sang ayah yang terinspirasi dari nama operasi militer yang diikutinya saat itu, Operasi Yoav.
Pada 1977, Yoav Gallant memulai kariernya di komando Angkatan Laut di armada ke-13. Ia sempat bekerja sebagai penebang pohon seiring dengan kepindahannya ke Alaska, setelah enam tahun berkarier di AL.
Beberapa tahun kemudian, Gallant kembali ke Angkatan Laut hingga akhirnya ditunjuk menjadi Komandan Armada ke-13.
Ia kemudian memilih pindah ke Angkatan Darat dan bertugas di komando Brigade Menashe (Jenin) pada 1993. Gallant menapaki kariernya dengan pasti.
Pada 2001, ia menempati posisi Kepala Staf Markas Besar Angkatan Darat GOC. Di tahun selanjutnya, Gallant diangkat sebagai Sekretaris Militer Perdana Menteri serta naik pangkat menjadi Mayor Jenderal.
Periode 2005-2010, Gallant mengabdi sebagai Komandan Komando Selatan. Di masa jabatannya itu, ia memerintahkan Operasi Cast Lead untuk melawan pejuang Hamas di Jalur Gaza.
Pujian diperolehnya lantaran operasi tersebut berhasil. Hal ini membuat Gallant menjadi kandidat Kepala Staf IDF (Israel Defense Forces).
Bahkan PM Netanyahu menyatakan bahwa Gallant adalah komandan yang berani dan telah membuktikan dirinya berjuang di garis depan IDF selama 33 tahun.
tulis komentar anda