Pakar: Iran, Hizbullah dan Hamas Gembira Israel Terlilit Krisis Politik

Senin, 27 Maret 2023 - 22:02 WIB
loading...
Pakar: Iran, Hizbullah dan Hamas Gembira Israel Terlilit Krisis Politik
Demonstran memprotes Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu selama kunjungannya ke Inggris, di London, Inggris, 24 Maret 2023. Foto/REUTERS/Toby Melville
A A A
TEL AVIV - Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah, Pemimpin Hamas di Jalur Gaza Yahya Sinwar, dan Panglima Brigade Izz Al-Din Al-Qassam Muhammad Al- Deif, semuanya bersukacita atas krisis politik di Israel.

Penilaian itu diungkapkan pakar keamanan Yossi Yehoshua dalam tweet terbaru.

Yehoshua memperingatkan, "Israel menembak dirinya sendiri."

Beberapa hari lalu, mantan Menteri Keamanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan, “Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, berperilaku seperti kelinci di depan Sekretaris Jenderal Hizbullah (Sayyid) Hassan Nasrallah dan kepala biro politik Hamas di Gaza Yahya Sinwar, dan dengan melakukan itu, melemahkan kemampuan pencegahan Israel."



Pada gilirannya, mantan Kepala Direktorat Operasi tentara Israel dan Mayor Jenderal di cadangan militer Israel, Israel Ziv mengatakan, "Masalah keamanan dan proses disintegrasi internal unit cadangan dalam beberapa hari terakhir merupakan krisis yang belum pernah dihadapi Israel sebelumnya, bahkan dalam Perang Yom Kippur", mengacu pada Perang Oktober tahun 1973.

Ziv mengatakan kepada Channel 12 bahwa, "Israel sedang mengalami krisis keamanan nasional yang sangat serius."

Ini terjadi ketika Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah menjelaskan, "Hari ini, Israel berada dalam krisis, dan sepanjang sejarahnya, tidak pernah menyaksikan begitu banyak keputusasaan, frustrasi, dan kelemahan."



Nasrallah melanjutkan, "Orang-orang bodoh dalam pemerintahan Israel mengungkapkan realitas negara yang disembunyikan orang lain."

Dia menambahkan, "Ketika kepemimpinan musuh memiliki orang-orang bodoh seperti itu, kita tahu akhir sudah dekat."

Pernyataan Yehoshua muncul pada saat media Israel mengonfirmasi "lebih dari 600.000 orang berdemonstrasi, dari Kiryat Shmona di utara hingga Eilat di selatan," melawan pemerintah Benjamin Netanyahu.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1671 seconds (0.1#10.140)