Estonia: Hanya NATO atau Senjata Nuklir yang Bisa Selamatkan Ukraina dari Rusia

Jum'at, 03 Maret 2023 - 07:21 WIB
Rencana tersebut dilaporkan akan memungkinkan pengiriman senjata canggih NATO ke Ukraina tetapi tidak akan menawarkan perlindungan Kiev di bawah klausul pertahanan kolektif Pasal Lima NATO, atau mengerahkan pasukan aliansi ke tanah Ukraina.

"Saya tidak membelinya," kata Reinsalu tentang proposal yang dilaporkan. "Kami sudah memiliki ini dengan Memorandum Budapest yang terkenal," imbuh dia, merujuk pada kesepakatan 1994 di mana Ukraina menyerahkan hulu ledak nuklir era Soviet dengan imbalan jaminan keamanan dari Rusia, Amerika Serikat, dan Inggris.

“Anda tidak dapat meniru NATO,” kata Reinsalu. "Apa gunanya mencoba meniru NATO jika Anda menjelaskan bahwa itu bukan NATO? Ini seperti setengah NATO. Saya agak curiga dengan replika itu."

“Sejujurnya, satu-satunya jaminan kecuali NATO adalah mengirimkan senjata nuklir ke Ukraina,” kata Reinsalu, menekankan bahwa langkah seperti itu tidak mungkin, dan tidak diinginkan, mengingat komitmen anti-proliferasi kekuatan nuklir NATO," paparnya.

"Ini adalah komentar akademis tentang konteks proposal ini, jaminan mana yang secara praktis akan diberikan dan mana yang tidak," imbuh dia.

Meninggalkan Ukraina di luar payung keamanan Barat, kata Reinsalu, akan meninggalkan Kiev dalam ketidakpastian dan merusak pemulihan negara itu.

"Bayangkan kita tidak memberikan jaminan berbasis Pasal Lima [NATO] kepada Ukraina setelah perang," katanya. "Jadi, kami kemudian akan mendorong Ukraina untuk membangun pertahanan diri mereka dalam 'strategi landak', seperti mereka berada di Wild West, berdiri di benteng mereka dengan senapan dan menunggu Rusia," lanjut dia.

"Saya pikir itu akan menciptakan zona abu-abu di tengah-tengah Eropa. Itu akan menjadi sinyal negatif besar pada aspirasi mereka terhadap Uni Eropa, dari perspektif keamanan, tentang jaminan investasi, dan yang lainnya."
(min)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More