Militer AS Krisis Bunuh Diri, Pentagon Sarankan Kontrol Senjata Tentara
Minggu, 26 Februari 2023 - 08:10 WIB
WASHINGTON - Panel penasehat Pentagon dibentuk untuk membantu mengatasi krisis bunuh diri di militer Amerika Serikat (AS).
Mereka merekomendasikan pengendalian senjata pada anggota militer AS untuk mempersulit mereka bunuh diri.
Tentara di bawah usia 25 tahun akan dilarang membeli senjata di pangkalan AS, sementara yang lainnya akan menghadapi masa tunggu tujuh hari untuk menyelesaikan pembelian senjata api mereka di bawah rencana yang dirilis pada Jumat oleh komite pencegahan bunuh diri Pentagon.
Kelompok itu juga menyerukan pembuatan database untuk melacak senjata yang dibeli di properti militer AS.
Rencana ini akan membutuhkan pencabutan Undang-undang yang disahkan Kongres pada 2013 untuk melarang langkah semacam itu, serta masa tunggu penjualan amunisi.
"Ketika kita melihat ilmu pencegahan bunuh diri, bisa dibilang hanya ada satu hal yang disetujui semua peneliti," ujar anggota panel Craig Bryan, pakar keamanan di Ohio State University.
“Dan satu hal itu adalah mengambil langkah-langkah untuk memperlambat akses mudah ke metode yang sangat mematikan seperti senjata api adalah satu-satunya strategi paling efektif untuk menyelamatkan nyawa,” papar dia.
Langkah-langkah seperti itu akan menempatkan militer AS pada posisi menghambat hak senjata konstitusional anggota dinasnya sendiri, yang seolah-olah ada untuk membela kebebasan Amerika.
Terserah Pentagon dan Kongres untuk menentukan apakah akan menerapkan salah satu atau semua rekomendasi panel.
Mereka merekomendasikan pengendalian senjata pada anggota militer AS untuk mempersulit mereka bunuh diri.
Tentara di bawah usia 25 tahun akan dilarang membeli senjata di pangkalan AS, sementara yang lainnya akan menghadapi masa tunggu tujuh hari untuk menyelesaikan pembelian senjata api mereka di bawah rencana yang dirilis pada Jumat oleh komite pencegahan bunuh diri Pentagon.
Kelompok itu juga menyerukan pembuatan database untuk melacak senjata yang dibeli di properti militer AS.
Rencana ini akan membutuhkan pencabutan Undang-undang yang disahkan Kongres pada 2013 untuk melarang langkah semacam itu, serta masa tunggu penjualan amunisi.
"Ketika kita melihat ilmu pencegahan bunuh diri, bisa dibilang hanya ada satu hal yang disetujui semua peneliti," ujar anggota panel Craig Bryan, pakar keamanan di Ohio State University.
“Dan satu hal itu adalah mengambil langkah-langkah untuk memperlambat akses mudah ke metode yang sangat mematikan seperti senjata api adalah satu-satunya strategi paling efektif untuk menyelamatkan nyawa,” papar dia.
Langkah-langkah seperti itu akan menempatkan militer AS pada posisi menghambat hak senjata konstitusional anggota dinasnya sendiri, yang seolah-olah ada untuk membela kebebasan Amerika.
Terserah Pentagon dan Kongres untuk menentukan apakah akan menerapkan salah satu atau semua rekomendasi panel.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda