Menlu Rusia: AS Secara Terbuka Akui Ledakkan Pipa Nord Stream
Senin, 13 Februari 2023 - 16:43 WIB
“Saya, dan menurut saya pemerintah, sangat bersyukur mengetahui Nord Stream 2 sekarang adalah... bongkahan logam di dasar laut,” ungkap Nuland saat itu.
“Kejahatan politisi Barat sudah terkenal,” lanjut Lavrov, menunjukkan, “Rencana, yang sekarang dilaksanakan melalui 'menghasut' Ukraina melawan Rusia dan mengobarkan perang oleh seluruh Barat melawan Rusia melalui Ukraina, adalah untuk sebagian besar ditujukan mencegah pemulihan hubungan baru antara Jerman dan Rusia.”
Komentar diplomat top Rusia itu muncul hanya beberapa hari setelah jurnalis investigasi ikonik Amerika Seymour Hersh merilis laporan mengejutkan, menyalahkan Washington karena menyabotase pipa Nord Stream tahun lalu.
Menurut sumber informasi yang berbicara dengan Hersh, bahan peledak ditanam di jalur pipa di Laut Baltik pada Juni 2022 oleh penyelam Angkatan Laut AS dengan kedok latihan NATO.
Bom itu diledakkan pada akhir September, membuat infrastruktur energi utama Eropa tidak dapat beroperasi.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson membantah laporan jurnalis pemenang Hadiah Pulitzer itu, menyebutnya, "Benar-benar fiksi palsu dan lengkap."
Tak seorang pun di antara pejabat tinggi Amerika yang mengomentari tuduhan yang dibuat Hersh.
Selama berbulan-bulan, otoritas Rusia menunjukkan fakta bahwa satu-satunya pihak yang diuntungkan dari penghancuran Nord Stream adalah AS.
AS telah melihat pasokan gas alam cair miliknya yang dijual lebih mahal ke Eropa, meningkat secara besar-besaran sejak ledakan pipa Nord Stream.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
“Kejahatan politisi Barat sudah terkenal,” lanjut Lavrov, menunjukkan, “Rencana, yang sekarang dilaksanakan melalui 'menghasut' Ukraina melawan Rusia dan mengobarkan perang oleh seluruh Barat melawan Rusia melalui Ukraina, adalah untuk sebagian besar ditujukan mencegah pemulihan hubungan baru antara Jerman dan Rusia.”
Komentar diplomat top Rusia itu muncul hanya beberapa hari setelah jurnalis investigasi ikonik Amerika Seymour Hersh merilis laporan mengejutkan, menyalahkan Washington karena menyabotase pipa Nord Stream tahun lalu.
Menurut sumber informasi yang berbicara dengan Hersh, bahan peledak ditanam di jalur pipa di Laut Baltik pada Juni 2022 oleh penyelam Angkatan Laut AS dengan kedok latihan NATO.
Bom itu diledakkan pada akhir September, membuat infrastruktur energi utama Eropa tidak dapat beroperasi.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson membantah laporan jurnalis pemenang Hadiah Pulitzer itu, menyebutnya, "Benar-benar fiksi palsu dan lengkap."
Tak seorang pun di antara pejabat tinggi Amerika yang mengomentari tuduhan yang dibuat Hersh.
Selama berbulan-bulan, otoritas Rusia menunjukkan fakta bahwa satu-satunya pihak yang diuntungkan dari penghancuran Nord Stream adalah AS.
AS telah melihat pasokan gas alam cair miliknya yang dijual lebih mahal ke Eropa, meningkat secara besar-besaran sejak ledakan pipa Nord Stream.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
(sya)
tulis komentar anda