AS: Jet Tempur F-22 Tembak Jatuh Balon Mata-mata China

Minggu, 05 Februari 2023 - 08:52 WIB
Jet tempur F-22 AS menembak jatuh balon mata-mata China dari ketinggian 58.000 kaki dengan rudal sidewinder. Foto/Kolase/Sindonews
WASHINGTON - Sebuah jet tempur Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) telah menembak jatuh sebuah balon pengintai China di ketinggian yang tinggi dengan aman. Hal itu diungkapkan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin dalam sebuah pernyataan tertulis.

Dikatakan oleh Austin, Presiden Joe Biden telah memerintahkan tindakan tersebut pada hari Rabu lalu, tetapi ditunda sampai balon berada di atas air di lepas pantai Carolina Selatan untuk memastikan tidak ada warga Amerika yang terluka.

"Balon, yang digunakan oleh RRC dalam upaya untuk mengawasi situs-situs strategis di daratan Amerika Serikat, dijatuhkan di atas perairan teritorial AS," kata Austin seperti dilansir dari situs Departemen Pertahanan AS, Minggu (5/2/2023).



Menurut Austin, tindakan tersebut diambil dalam koordinasi dan dukungan dari pemerintah Kanada.

"Kami berterima kasih kepada Kanada atas kontribusinya dalam pelacakan dan analisis balon melalui (Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara) saat transit di Amerika Utara," kata Austin.

"Tindakan yang disengaja dan sah hari ini menunjukkan bahwa Presiden Biden dan tim keamanan nasionalnya akan selalu mengutamakan keselamatan dan keamanan rakyat Amerika sambil menanggapi secara efektif pelanggaran yang tidak dapat diterima oleh RRC atas kedaulatan kita," sambung Austin mengacu pada Republik Rakyat China.

Pejabat AS pertama kali mendeteksi balon dan muatannya pada 28 Januari ketika memasuki wilayah udara AS di dekat Kepulauan Aleutian. Balon itu melintasi Alaska, Kanada dan masuk kembali ke wilayah udara AS di atas Idaho.

"Presiden Biden meminta militer untuk memberikan opsi dan pada hari Rabu Presiden Biden memberikan otorisasinya untuk menurunkan balon pengintai China segera setelah misi tersebut dapat diselesaikan tanpa risiko yang tidak semestinya bagi kami warga sipil di bawah jalur balon tersebut," kata seorang pejabat pertahanan senior.



"Komandan militer menetapkan bahwa ada risiko yang tidak semestinya dari puing-puing yang menyebabkan kerusakan pada warga sipil saat balon itu berada di darat," imbuhnya.

Pesawat tempur F-22 Raptor dari Sayap Tempur Pertama di Pangkalan Angkatan Udara Langley, Virginia, menembakkan satu rudal Sidewinder AIM-9X ke balon itu.

Balon tersebut jatuh kira-kira enam mil lepas pantai di kedalaman sekitar 47 kaki. Tidak ada yang terluka.

Jauh sebelum ditembak jatuh, pejabat AS mengambil langkah-langkah untuk melindungi balon dari pengumpulan informasi sensitif, mengurangi nilai intelijennya bagi China. Pejabat senior pertahanan AS mengatakan pemulihan balon akan memungkinkan analis AS untuk memeriksa peralatan China yang sensitif.

“Saya juga akan mencatat bahwa meskipun kami mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi dari pengumpulan informasi sensitif balon pengintai RRC, penerbangan balon pengintai di atas wilayah AS memiliki nilai intelijen bagi kami,” kata pejabat itu.

"Saya tidak bisa menjelaskan lebih detail, tetapi kami dapat mempelajari dan meneliti balon dan peralatannya, yang sangat berharga," sambungnya.

Balon tersebut tidak menimbulkan ancaman militer atau fisik. Meski begitu, intrusi ke wilayah udara Amerika selama beberapa hari merupakan pelanggaran kedaulatan AS yang tidak dapat diterima. Pejabat itu mengatakan, balon mata-mata China transit sebentar di benua Amerika Serikat setidaknya tiga kali selama pemerintahan sebelumnya.

Sementara pejabat China mengakui bahwa balon itu milik mereka, mereka mengatakan itu adalah balon cuaca yang lepas landas.



"RRC telah mengklaim secara terbuka bahwa balon ketinggian yang beroperasi di atas Amerika Serikat adalah balon cuaca yang tertiup keluar jalur. Ini salah," kata pejabat tersebut.

"Ini adalah balon pengintai RRC. Balon pengintai ini dengan sengaja melintasi Amerika Serikat dan Kanada, dan kami yakin balon itu berupaya memantau situs militer yang sensitif," imbuhnya.

Misi sekarang beralih ke salah satu pemulihan. Ada sejumlah kapal Angkatan Laut dan Penjaga Pantai AS yang membangun perimeter keamanan di sekitar area di mana balon itu sampai ke Bumi.

"Mereka sedang mencari puing-puing," kata seorang pejabat militer senior.

Tidak ada perkiraan berapa lama misi pemulihan akan berlangsung, kata pejabat militer itu, tetapi fakta bahwa misi itu turun di daerah yang begitu dangkal akan membuat pemulihan "cukup mudah".

Pejabat militer itu memberikan beberapa detail tentang penembakan itu. Jet tempur F-22 menembakkan rudal Sidewinder ke balon dari ketinggian 58.000 kaki. Balon pada saat itu tingginya antara 60.000 dan 65.000 kaki.

Jet tempur F-15 Eagles terbang dari Barnes Air National Guard Base, Massachusetts, mendukung F-22, begitu pula tanker dari berbagai negara termasuk Oregon, Montana, South Carolina dan North Carolina. Pasukan Kanada juga membantu melacak penerbangan balon tersebut.

Angkatan Laut telah mengerahkan kapal perusak USS Oscar Austin, kapal penjelajah USS Philippine Sea dan USS Carter Hall, sebuah kapal pendarat amfibi untuk mendukung upaya tersebut.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More