Kelompok Tentara Bayaran Mozart Latih Serdadu Ukraina Bunuh Pasukan Rusia
Senin, 30 Januari 2023 - 09:03 WIB
KIEV - Kelompok tentara bayaran Mozart Group akui melatih serdadu Ukraina untuk membunuh pasukan Rusia di garis depan.
Pengakuan ini disampaikan pendiri dan CEO-nya kepada Afshin Rattansi dari Russia Today dalam episode "Going Underground". Pengakuan tersebut terlepas dari misi kemanusiaan Mozart Group di Ukraina.
Perusahaana militer swasta itu didirikan oleh warga Amerika Serikat (AS), Andrew Milburn dan Andrew Bain, pada Maret tahun lalu.
Mozart Group digambarkan sebagai jawaban Barat untuk Wagner Group—perusahaan militer swasta Rusia yang saat ini memerangi pasukan Kiev untuk menguasai kota utama Artyomovsk di Donbass (dikenal sebagai Bakhmut di Ukraina).
Berbicara kepada Rattansi, Milburn sangat ingin menghilangkan perbandingan antara Mozart dan Wagner.
Dia mengatakan bahwa misi kelompoknya adalah murni kemanusiaan, dan bahwa anggota Mozart terutama bekerja untuk memasok dan mengevakuasi warga sipil yang tinggal di dekat garis depan.
Namun, misi lain kelompok itu adalah pelatihan tentara Ukraina. "Yang sering terjadi sangat dekat dengan garis depan," kata Milburn, seorang mantan komandan Korps Marinir AS.
"Sayangnya dalam perang ini—dalam perang apa pun sebenarnya—semakin banyak musuh yang Anda keluarkan dari lapangan permainan, atau bunuh, semakin sedikit bahaya bagi orang-orang Anda sendiri," katanya, yang dilansir Minggu (29/1/2023).
“Mengapa kita melatih orang-orang? Ini bukan hanya untuk membela diri, itu untuk membunuh musuh," aku Milburn.
“Semua yang kami lakukan persis dalam parameter kebijakan NATO,” lanjut dia.
“Barat memberi Ukraina senjata mematikan yang membunuh orang Rusia. Mengapa mereka melakukan itu? Itu untuk membunuh orang Rusia.”
“Saat kami melatih tentara, itulah tujuan mereka. Itu sebabnya kami mengajari mereka cara mengoperasikan senjata mereka," paparnya.
Sementara Mozart bertahan dengan sumbangan pribadi, Milburn sebelumnya menyerukan pendanaan dari pemerintah Barat.
“Apa yang menghentikan pemerintah AS, atau Inggris, atau Uni Eropa untuk menjangkau dan mengatakan 'Biarkan kami membantu Anda?'," ujarnya
Milburn saat ini terlibat dalam perselisihan hukum dengan Bain, yang menuduh pensiunan komandan itu melanggar peraturan perdagangan senjata AS dan berusaha memperluas operasi pelatihan Mozart ke Armenia.
Gugatan itu juga menuduh Milburn menggelapkan uang yang disumbangkan ke organisasi tersebut, mendalangi perampokan pasokan kemanusiaan di Ukraina, melecehkan rekan kerja perempuan secara seksual, dan menyuap para pemimpin militer Ukraina.
Milburn pada gilirannya menuduh Bain mencari uang dari Mozart Group, dan mengeklaim bahwa Bain berinvestasi besar-besaran di Rusia, tuduhan yang telah dia bantah.
Pengakuan ini disampaikan pendiri dan CEO-nya kepada Afshin Rattansi dari Russia Today dalam episode "Going Underground". Pengakuan tersebut terlepas dari misi kemanusiaan Mozart Group di Ukraina.
Perusahaana militer swasta itu didirikan oleh warga Amerika Serikat (AS), Andrew Milburn dan Andrew Bain, pada Maret tahun lalu.
Mozart Group digambarkan sebagai jawaban Barat untuk Wagner Group—perusahaan militer swasta Rusia yang saat ini memerangi pasukan Kiev untuk menguasai kota utama Artyomovsk di Donbass (dikenal sebagai Bakhmut di Ukraina).
Berbicara kepada Rattansi, Milburn sangat ingin menghilangkan perbandingan antara Mozart dan Wagner.
Dia mengatakan bahwa misi kelompoknya adalah murni kemanusiaan, dan bahwa anggota Mozart terutama bekerja untuk memasok dan mengevakuasi warga sipil yang tinggal di dekat garis depan.
Namun, misi lain kelompok itu adalah pelatihan tentara Ukraina. "Yang sering terjadi sangat dekat dengan garis depan," kata Milburn, seorang mantan komandan Korps Marinir AS.
"Sayangnya dalam perang ini—dalam perang apa pun sebenarnya—semakin banyak musuh yang Anda keluarkan dari lapangan permainan, atau bunuh, semakin sedikit bahaya bagi orang-orang Anda sendiri," katanya, yang dilansir Minggu (29/1/2023).
“Mengapa kita melatih orang-orang? Ini bukan hanya untuk membela diri, itu untuk membunuh musuh," aku Milburn.
“Semua yang kami lakukan persis dalam parameter kebijakan NATO,” lanjut dia.
“Barat memberi Ukraina senjata mematikan yang membunuh orang Rusia. Mengapa mereka melakukan itu? Itu untuk membunuh orang Rusia.”
“Saat kami melatih tentara, itulah tujuan mereka. Itu sebabnya kami mengajari mereka cara mengoperasikan senjata mereka," paparnya.
Sementara Mozart bertahan dengan sumbangan pribadi, Milburn sebelumnya menyerukan pendanaan dari pemerintah Barat.
“Apa yang menghentikan pemerintah AS, atau Inggris, atau Uni Eropa untuk menjangkau dan mengatakan 'Biarkan kami membantu Anda?'," ujarnya
Milburn saat ini terlibat dalam perselisihan hukum dengan Bain, yang menuduh pensiunan komandan itu melanggar peraturan perdagangan senjata AS dan berusaha memperluas operasi pelatihan Mozart ke Armenia.
Gugatan itu juga menuduh Milburn menggelapkan uang yang disumbangkan ke organisasi tersebut, mendalangi perampokan pasokan kemanusiaan di Ukraina, melecehkan rekan kerja perempuan secara seksual, dan menyuap para pemimpin militer Ukraina.
Milburn pada gilirannya menuduh Bain mencari uang dari Mozart Group, dan mengeklaim bahwa Bain berinvestasi besar-besaran di Rusia, tuduhan yang telah dia bantah.
(min)
tulis komentar anda