Ledakan Kasus Covid-19 Hantui Mudik Imlek Warga China
Kamis, 19 Januari 2023 - 21:35 WIB
BEIJING - Puluhan juta orang di China pulang ke kampung halaman untuk merayakan Tahun Baru Imlek pada Kamis (19/1/2023), meskipun Presiden Xi Jinping mengatakan dia "khawatir" tentang kemampuan pedesaan untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19 .
Otoritas transportasi China memperkirakan bahwa lebih dari dua miliar perjalanan akan dilakukan pada bulan ini hingga Februari dalam salah satu pergerakan massal manusia terbesar di dunia.
Tetapi eksodus dari kota-kota besar yang terpukul parah oleh Covid-19 secara luas diperkirakan akan menyebabkan lonjakan kasus di daerah pedesaan yang kekurangan sumber daya.
Para pejabat mengatakan bahwa hingga Rabu kemarin, 480 juta orang telah bepergian ke seluruh negeri sejak 7 Januari. Jumlah ini meningkat 54 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Ada kerumunan besar pada hari Kamis di stasiun kereta pusat di Beijing dan Shanghai, di mana banyak pelancong mengatakan kepada AFP bahwa mereka sangat gembira bisa pulang - beberapa untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun.
"Saya tidak peduli lagi, itulah yang saya rasakan," kata seorang pekerja yang berbasis di Shanghai bernama Chen, yang pulang ke kota tenggara Wenzhou, kepada AFP.
"Tahun lalu saya sangat berhati-hati, dan tahun ini saya merasa jauh lebih berani," imbuhnya seperti dikutip dari Channel News Asia.
“Karena saya sudah tiga tahun tidak di rumah, sekarang pembatasan COVID-19 telah dicabut, saya ingin bersama keluarga saya,” kata Ren, agen yang mewakili influencer media sosial.
"Sesuatu yang pasti akan saya lakukan ketika saya pulang adalah memeluk ibu dan ayah saya," tambahnya.
Otoritas transportasi China memperkirakan bahwa lebih dari dua miliar perjalanan akan dilakukan pada bulan ini hingga Februari dalam salah satu pergerakan massal manusia terbesar di dunia.
Tetapi eksodus dari kota-kota besar yang terpukul parah oleh Covid-19 secara luas diperkirakan akan menyebabkan lonjakan kasus di daerah pedesaan yang kekurangan sumber daya.
Para pejabat mengatakan bahwa hingga Rabu kemarin, 480 juta orang telah bepergian ke seluruh negeri sejak 7 Januari. Jumlah ini meningkat 54 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Ada kerumunan besar pada hari Kamis di stasiun kereta pusat di Beijing dan Shanghai, di mana banyak pelancong mengatakan kepada AFP bahwa mereka sangat gembira bisa pulang - beberapa untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun.
"Saya tidak peduli lagi, itulah yang saya rasakan," kata seorang pekerja yang berbasis di Shanghai bernama Chen, yang pulang ke kota tenggara Wenzhou, kepada AFP.
"Tahun lalu saya sangat berhati-hati, dan tahun ini saya merasa jauh lebih berani," imbuhnya seperti dikutip dari Channel News Asia.
“Karena saya sudah tiga tahun tidak di rumah, sekarang pembatasan COVID-19 telah dicabut, saya ingin bersama keluarga saya,” kata Ren, agen yang mewakili influencer media sosial.
"Sesuatu yang pasti akan saya lakukan ketika saya pulang adalah memeluk ibu dan ayah saya," tambahnya.
tulis komentar anda