Pentolan ISIS Mengaku Terima Dana Via Amerika
A
A
A
LAHORE - Salah satu pentolan ISIS yang beroperasi di Pakistan, Yousaf al Salafi, mengaku kepada aparat hukum di Pakistan, bahwa pihaknya menerima dana lewat oknum di Amerika Serikat (AS) untuk operasional kelompoknya.
Al Salafi yang merupakan komandan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Pakistan bersama dua rekannya ditangkap di Lahore, pada 22 Januari 2015 lalu.
”Selama penyelidikan, Yousaf al Salafi mengungkapkan bahwa ia memperoleh pendanaan--melalui Amerika-- untuk menjalankan organisasi di Pakistan dan merekrut orang-orang muda untuk berperang di Suriah,” kata seorang sumber yang dekat dengan penyelidikan kepada Daily Express.
Meski aparat Pakistan menyatakan bahwa pentolan ISIS Pakistan itu ditangkap pekan lalu, tapi media Pakistan menyakini, Al Salafi sebenarnya ditangkap sejak Desember 2014.
Al Salafi juga diduga mengaku merekrut militan untuk dikirim ke Suriah. Dia menerima dana US$600 atau sekitar Rp7,5 juta untuk setiap orang yang dia rekrut.
”AS telah mengutuk kegiatan ISIS, tapi sayangnya belum mampu menghentikan pendanaan organisasi ini yang melalui AS. AS harus menghilangkan kesan bahwa itu adalah pembiayaan kelompok untuk kepentingan sendiri dan itulah sebabnya (AS) melancarkan serangan terhadap organisasi tersebut di Irak tetapi tidak di Suriah,” lanjut sumber keamanan di Pakistan.
Penyelidikan itu tidak menyebut jelas, oknum di AS yang mendanai pentolan ISIS di Pakistan itu. AS tidak mengkonfirmasi soal adanya pendanaan dari oknum di AS terhadap komandan ISIS itu. Namun, sejak informasi itu muncul, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, baru-baru ini melakukan perjalanan ke Islamabad.
”Hal yang sama juga dilakukan CENTCOM (Kepala Pusat Komando AS), Jenderal Lloyd Austin, selama kunjungannya ke Islamabad awal bulan ini,” imbuh sumber keamanan di Pakistan tersebut yang berbicara dalam kondisi anonim.
Sumber lain mengatakan kepada Reuters, Kamis (29/1/2015), bahwa Al Salafi adalah pria keturunan Pakistan-Suriah yang datang ke Pakistan melalui Turki lima bulan yang lalu. Sejak itu, dia mendirikan kelompok ISIS di Pakistan.
Al Salafi yang merupakan komandan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Pakistan bersama dua rekannya ditangkap di Lahore, pada 22 Januari 2015 lalu.
”Selama penyelidikan, Yousaf al Salafi mengungkapkan bahwa ia memperoleh pendanaan--melalui Amerika-- untuk menjalankan organisasi di Pakistan dan merekrut orang-orang muda untuk berperang di Suriah,” kata seorang sumber yang dekat dengan penyelidikan kepada Daily Express.
Meski aparat Pakistan menyatakan bahwa pentolan ISIS Pakistan itu ditangkap pekan lalu, tapi media Pakistan menyakini, Al Salafi sebenarnya ditangkap sejak Desember 2014.
Al Salafi juga diduga mengaku merekrut militan untuk dikirim ke Suriah. Dia menerima dana US$600 atau sekitar Rp7,5 juta untuk setiap orang yang dia rekrut.
”AS telah mengutuk kegiatan ISIS, tapi sayangnya belum mampu menghentikan pendanaan organisasi ini yang melalui AS. AS harus menghilangkan kesan bahwa itu adalah pembiayaan kelompok untuk kepentingan sendiri dan itulah sebabnya (AS) melancarkan serangan terhadap organisasi tersebut di Irak tetapi tidak di Suriah,” lanjut sumber keamanan di Pakistan.
Penyelidikan itu tidak menyebut jelas, oknum di AS yang mendanai pentolan ISIS di Pakistan itu. AS tidak mengkonfirmasi soal adanya pendanaan dari oknum di AS terhadap komandan ISIS itu. Namun, sejak informasi itu muncul, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, baru-baru ini melakukan perjalanan ke Islamabad.
”Hal yang sama juga dilakukan CENTCOM (Kepala Pusat Komando AS), Jenderal Lloyd Austin, selama kunjungannya ke Islamabad awal bulan ini,” imbuh sumber keamanan di Pakistan tersebut yang berbicara dalam kondisi anonim.
Sumber lain mengatakan kepada Reuters, Kamis (29/1/2015), bahwa Al Salafi adalah pria keturunan Pakistan-Suriah yang datang ke Pakistan melalui Turki lima bulan yang lalu. Sejak itu, dia mendirikan kelompok ISIS di Pakistan.
(mas)