NATO Cegat Pesawat-pesawat Pembom Rusia di Langit Baltik
NATO Cegat Pesawat-pesawat Pembom Rusia di Langit Baltik
A
A
A
BRUSSELS - Pesawat-pesawat tempur NATO mencegat sejumlah pesawat pembom nuklir Rusia di wilayah udara internasional di Baltik.
Insiden terbaru ini kembali memicu ketegangan Rusia dan NATO yang selama ini bersitegang dalam krisis Ukraina.
Setidaknya empat pesawat pembom strategis Tu-95 Bear and dua pesawat pembom Tu-22m Backfire milik Rusia dicegat di wilayah udara internasional di Baltik oleh pesawat jet tempur F-16 Portugal yang ditugaskan NATO. Demikian disampaikan juru bicara NATO, Oana Lungescu.
Sedangkan insiden kedua, pada hari Minggu lalu, pesawat-pesawat tempur NATO mencegat tujuh pesawat militer Rusia, termasuk pesawat Tu-134s.
”Kegiatan tersebut dapat mengganggu stabilitas dan berpotensi membahayakan, jika norma-norma internasional tidak dihormati,” kata Lungescu, seperti dikutip Defense News, semalam.
NATO sebelumnya telah melaporkan adanya lonjakan pencegatan pesawat tempur Rusia sejak krisis Ukraina pecah tahun ini. Hal itu belum pernah terjadi sebelumnya sejak Perang Dingin antara Rusia dan Barat berakhir.
Kepala NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan setidaknya sudah ada sekitar 400 kasus pencegatan pesawat tempur Rusia di wilayah udara negara-negara anggota NATO. Jumlah itu melonjak 50 persen dibanding tahun lalu.
Sedangkan Rusia pernah menyatakan, bahwa penerbangan pesawat-pesawat tempurnya itu tidak melanggar peraturan, karena bermanuver di wilayah udara internasional.
Insiden terbaru ini kembali memicu ketegangan Rusia dan NATO yang selama ini bersitegang dalam krisis Ukraina.
Setidaknya empat pesawat pembom strategis Tu-95 Bear and dua pesawat pembom Tu-22m Backfire milik Rusia dicegat di wilayah udara internasional di Baltik oleh pesawat jet tempur F-16 Portugal yang ditugaskan NATO. Demikian disampaikan juru bicara NATO, Oana Lungescu.
Sedangkan insiden kedua, pada hari Minggu lalu, pesawat-pesawat tempur NATO mencegat tujuh pesawat militer Rusia, termasuk pesawat Tu-134s.
”Kegiatan tersebut dapat mengganggu stabilitas dan berpotensi membahayakan, jika norma-norma internasional tidak dihormati,” kata Lungescu, seperti dikutip Defense News, semalam.
NATO sebelumnya telah melaporkan adanya lonjakan pencegatan pesawat tempur Rusia sejak krisis Ukraina pecah tahun ini. Hal itu belum pernah terjadi sebelumnya sejak Perang Dingin antara Rusia dan Barat berakhir.
Kepala NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan setidaknya sudah ada sekitar 400 kasus pencegatan pesawat tempur Rusia di wilayah udara negara-negara anggota NATO. Jumlah itu melonjak 50 persen dibanding tahun lalu.
Sedangkan Rusia pernah menyatakan, bahwa penerbangan pesawat-pesawat tempurnya itu tidak melanggar peraturan, karena bermanuver di wilayah udara internasional.
(mas)
Explore More