Coba Merampok, Pria Chili Ditelanjangi dan Dipajang
A
A
A
SANTIAGO - Pria Chili bernama Valentino Abeyta Barrera, 32, ditelangangi, diikat dan dipajang di tempat umum oleh warga karena mencoba untuk merampok.
Barrera mecoba merampok seorang pensiunan dengan menodongkan pisu ke arah tenggorokan korban. Aksi itu memicu amuk massa yang ramai-ramai menangkap Barrera.
Tak cukup ditangkap, pria itu dilucuti pakainnya, kemudian dibungkus dan diikat dengan plastik di tiang lampu yang ramai.
Sebagian warga bahkan merekam adegan itu dan disebarkan secara online. Akibat beredarnya video rekaman itu, publik di Santiago ramai memperbincangkan adegan main hakim sendiri terhadap Barrera.
Sebagian warga berkomentar, bahwa itu dampak dari kurangnya kepercayaan publik terhadap polisi dan terhadap sistem peradilan.
“Mereka harusnya hanya menangkapnya, tidak memukulinya semacam ini. Hal ini kami anggap sama seperti ulah penjahat,” kata Daniela Montoya Pazo yang mengkritik amuk massa, seperti dikutip Mirror, Jumat (28/11/2014).
Tapi, ada juga yang membenarkan aksi massa itu karena sudah geram dengan tindak kriminalitas.“Saya ingin melakukan hal yang sama dengan pencuri yang mengancam saya dengan senjata pagi ini,” ujar Daichi Yuka, membela aksi massa.
Para polisi tiba setelah kejadian berlangsung 20 menit. Mereka menolak berkomentar, dan hanya minta agar pria itu dibebaskan dari jeratan plastik.
Barrera mecoba merampok seorang pensiunan dengan menodongkan pisu ke arah tenggorokan korban. Aksi itu memicu amuk massa yang ramai-ramai menangkap Barrera.
Tak cukup ditangkap, pria itu dilucuti pakainnya, kemudian dibungkus dan diikat dengan plastik di tiang lampu yang ramai.
Sebagian warga bahkan merekam adegan itu dan disebarkan secara online. Akibat beredarnya video rekaman itu, publik di Santiago ramai memperbincangkan adegan main hakim sendiri terhadap Barrera.
Sebagian warga berkomentar, bahwa itu dampak dari kurangnya kepercayaan publik terhadap polisi dan terhadap sistem peradilan.
“Mereka harusnya hanya menangkapnya, tidak memukulinya semacam ini. Hal ini kami anggap sama seperti ulah penjahat,” kata Daniela Montoya Pazo yang mengkritik amuk massa, seperti dikutip Mirror, Jumat (28/11/2014).
Tapi, ada juga yang membenarkan aksi massa itu karena sudah geram dengan tindak kriminalitas.“Saya ingin melakukan hal yang sama dengan pencuri yang mengancam saya dengan senjata pagi ini,” ujar Daichi Yuka, membela aksi massa.
Para polisi tiba setelah kejadian berlangsung 20 menit. Mereka menolak berkomentar, dan hanya minta agar pria itu dibebaskan dari jeratan plastik.
(mas)