Dukung Pemilu Separatis Ukraina, Rusia Disentil AS
A
A
A
OTTAWA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memperingatkan Rusia karena mendukung Pemilu di Ukraina timur yang digelar para separatis Ukraina pro-Moskow.
“Amerika Serikat, bersama dengan sisa dari masyarakat internasional, tidak akan mengenal Pemilu separatis, kecuali mereka masuk dalam kerangka hukum khusus yang disahkan oleh parlemen Ukraina dan ditandatangani oleh Presiden (Petro) Poroshenko,” kata Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, dalam konferensi pers yang digelar di Ottawa, Kanada.
“Kami terus mendukung Ukraina dalam upaya untuk mempromosikan reformasi, memerangi korupsi, mengejar resolusi damai untuk konflik di wilayah timur, dan pada akhirnya untuk mengakhiri pendudukan (Rusia) di Crimea,” lanjut Kerry, seperti dikutip IB Times, Rabu (29/10/2014).
Ukraina sendiri telah menggelar Pemilu parlemen pada hari Minggu lalu. Namun, Pemilu itu tidak meliputi wilayah Ukraina timur yang masih dikuasai kelompok separatis Ukraina pro-Moksow.
Hasil Pemilu parlemen Ukraina telah dimenangkan partai pro-negara-negara Barat yang dipimpin Poroshenko. Hasil resmi Pemilu itu akan diumumkan pada Kamis besok.
Setelah Ukraina yang berpusat di Kiev menggelar Pemilu parlemen pada hari Minggu lalu, Republik Donetsk dan Luhansk mengumumkan untuk menggelar Pemilu guna memilih pemimpin wilayah Ukraina timur.
Peringatan Kerry terhadap Rusia itu sejatinya merespons pernyataan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov pada Selasa kemarin. Lavrov mengatakan, bahwa Rusia akan mengakui hasil Pemilu yang digelar separatis Ukraina.
"Kami berharap Pemilu akan berlangsung sesuai yang disepakati, dan kita tentu akan mengakui hasilnya,” kata Lavrov mengacu pada rencana Pemilu di Donetsk dan Luhansk.
“Amerika Serikat, bersama dengan sisa dari masyarakat internasional, tidak akan mengenal Pemilu separatis, kecuali mereka masuk dalam kerangka hukum khusus yang disahkan oleh parlemen Ukraina dan ditandatangani oleh Presiden (Petro) Poroshenko,” kata Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, dalam konferensi pers yang digelar di Ottawa, Kanada.
“Kami terus mendukung Ukraina dalam upaya untuk mempromosikan reformasi, memerangi korupsi, mengejar resolusi damai untuk konflik di wilayah timur, dan pada akhirnya untuk mengakhiri pendudukan (Rusia) di Crimea,” lanjut Kerry, seperti dikutip IB Times, Rabu (29/10/2014).
Ukraina sendiri telah menggelar Pemilu parlemen pada hari Minggu lalu. Namun, Pemilu itu tidak meliputi wilayah Ukraina timur yang masih dikuasai kelompok separatis Ukraina pro-Moksow.
Hasil Pemilu parlemen Ukraina telah dimenangkan partai pro-negara-negara Barat yang dipimpin Poroshenko. Hasil resmi Pemilu itu akan diumumkan pada Kamis besok.
Setelah Ukraina yang berpusat di Kiev menggelar Pemilu parlemen pada hari Minggu lalu, Republik Donetsk dan Luhansk mengumumkan untuk menggelar Pemilu guna memilih pemimpin wilayah Ukraina timur.
Peringatan Kerry terhadap Rusia itu sejatinya merespons pernyataan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov pada Selasa kemarin. Lavrov mengatakan, bahwa Rusia akan mengakui hasil Pemilu yang digelar separatis Ukraina.
"Kami berharap Pemilu akan berlangsung sesuai yang disepakati, dan kita tentu akan mengakui hasilnya,” kata Lavrov mengacu pada rencana Pemilu di Donetsk dan Luhansk.
(mas)