Petani Dukung Rezim Kudeta Thailand
A
A
A
AYUTTHAYA - Kudeta yang dilakuakan oleh militer Thailand ternyata mendapat dukungan yang cukup kuat dari para petani di Thailand. Beberapa petani bahkan mendesak militer untuk berbuat lebih banyak bagi mereka sebelum mengadakan pemilihan umum.
Hal ini dikarenakan program yang diusung oleh Prayuth Chan-ocha, dimana dia memprioritaskan kesejahteraan petani. Melansir Channel News Asia, Kamis (29/5/2014) Rezim kudeta memberikan uang untuk modal mereka kembali bercocok tanam.
"Saya menunggu selama enam bulan untuk pembayaran ini. Selama waktu itu, saya harus berhenti bertani," ungkap Prasarn Jangtubtim, seorang petani padi di Ayutthaya, mengacu pada kebijakan pertanian kontroversial pada era Yingluck.
"Kami petani sangat senang bahwa Jenderal Prayuth melakukan pembayaran kepada petani menjadi prioritas utamanya. Beberapa petani telah pergi ke Bangkok untuk berterima kasih padanya," ungkap Presiden Asosiasi Petani Beras Thailand, Wichien Puanglamjiek.
Bagi banyak petani beras Thailand, kudeta telah memiliki dampak langsung dalam mengurangi masalah mereka. Beberapa petani melihat periode kudeta sebagai kesempatan bagi pemerintah untuk membuat undang-undang yang lebih baik yang bisa mengamankan masa depan mereka.
Hal ini dikarenakan program yang diusung oleh Prayuth Chan-ocha, dimana dia memprioritaskan kesejahteraan petani. Melansir Channel News Asia, Kamis (29/5/2014) Rezim kudeta memberikan uang untuk modal mereka kembali bercocok tanam.
"Saya menunggu selama enam bulan untuk pembayaran ini. Selama waktu itu, saya harus berhenti bertani," ungkap Prasarn Jangtubtim, seorang petani padi di Ayutthaya, mengacu pada kebijakan pertanian kontroversial pada era Yingluck.
"Kami petani sangat senang bahwa Jenderal Prayuth melakukan pembayaran kepada petani menjadi prioritas utamanya. Beberapa petani telah pergi ke Bangkok untuk berterima kasih padanya," ungkap Presiden Asosiasi Petani Beras Thailand, Wichien Puanglamjiek.
Bagi banyak petani beras Thailand, kudeta telah memiliki dampak langsung dalam mengurangi masalah mereka. Beberapa petani melihat periode kudeta sebagai kesempatan bagi pemerintah untuk membuat undang-undang yang lebih baik yang bisa mengamankan masa depan mereka.
(esn)