Bos baru Taliban Pakistan, dalang penembakan Malala

Jum'at, 08 November 2013 - 17:19 WIB
Bos baru Taliban Pakistan, dalang penembakan Malala
Bos baru Taliban Pakistan, dalang penembakan Malala
A A A
Sindonews.com - Mullah Fazlullah, dipilih Dewan Syura Taliban Pakistan sebagai pemimpin kelompok itu menggantikan Hakimullah Mehsud yang tewas oleh serangan drone Amerika Serikat (AS). Fazlullah, ternyata sosok yang memerintahkan penembakan terhadap Malala Yousafzai, tahun lalu.

Malala, ditembak kepalanya oleh militan Taliban Pakistan, ketika dalam perjalanan pulang dari sekolah. Nyawanya berhasil diselamatkan, setelah gadis itu diterbangkan ke Inggris. Malala dan keluarga yang terus diancam Taliban kini menetap di Inggris.

Sosok Fazlullah dikenal sebagai tokoh garis keras yang menolak kompromi, terutama dengan Pemerintah Pakistan yang dianggap sebagai koloni Amerika Serikat. ”Tidak akan ada pembicaraan. Mullah Fazlullah sudah menentang negosiasi dengan Pemerintah Pakistan,” kata juru bicara Taliban Shahidullah Shahid, dari sebuah lokasi yang dirahasiakan di Afghanistan, seperti dikutip Guardian, Jumat (8/11/2013).

Sosok Fazlullah juga dikenal ekstrim dengan hal-hal yang ia anggap berbau sekuler. Ia memberlakukan hukum Islam yang ketat pada warga di sekitar Pakistan. Dia pernah menugaskan anak buahnya membakar toko-toko musik dan menghalangi para tukang cukur untuk memotong jenggot.

Bahkan, dia dikenal dengan sebutan “Mullah Radio”. Sebutan itu muncul, karena dia mengumumkan siapa yang saja yang harus dipenggal melalui sebuah siaran. Para korban yang dipenggal, biasanya mereka yang dianggap melanggar aturan ketat yang diterapkan Taliban.

Soal perintah penembakan terhadap Malala, bermula ketika gadis itu aktif menulis dalam blog anonim yang menceritakan teror yang dilakukan Taliban Pakistan. Tak terima dengan ulah Malala, Fazlullah pada Oktober 2012, mengirim seorang pria bersenjata untuk mencoba membunuh Malala. Dia ditembak kepalanya, dan nyaris tewas sebelum akhirnya diterbangkan ke Inggris untuk dioperasi.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6412 seconds (0.1#10.140)