Rusia: Arafat tidak diracuni polonium
A
A
A
Sindonews.com - Kepala lembaga forensik Rusia, FMBA, Vladimir Uiba mengatakan, sampel bagian tubuh mendiang pemimpin Palestina Yasser Arafat menunjukan bahwa tidak ada jejak radioaktif polonium. Demikian diungkapkan Interfax, sebuah kantor berita Rusia, Rabu (16/10/2013).
"Dia tidak diracuni oleh plonium. Hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti Rusia tidak menemukan jejak zat ini pada tubuh Arafat," ungkap Uiba.
Uiba melanjutkan, FMBA telah melakukan studi detail atas jasad Arafat. Namun, badan ini sepertinya menghindari datangnya komentar dengan tidak mengeluarkan pernyataan. Yang pasti, FMBA telah menyerahkan hasil penelitian mereka kepada Kementerian Luar Negeri Rusia.
"FMBA tidak mengeluarkan pernyataan resmi atas hasil penelitian sisa-sisa tubuh Yasser Arafat," ungkap layanan pers FMBA. Jika laporan tersebut dikonfirmasi kebenarannya, maka teori hasil uji laboratorium Swiss tahun lalu yang mengatakan bahwa mereka telah menemukan sejumlah isotop polonium dari pakaian Arafat, akan terbantah sekaligus menjadi pukulan telak atas dugaan bahwa Arafat telah diracuni oleh Israel.
Seperti diketahui, tahun lalu sebuah tim medis Palestina mengambil sampel dari mayat Arafat di Tepi Barat dan memberikannya kepada tim ilmuan dari Swiss, Perancis dan Rusia. Ketiga tim forensik itu melakukan uji coba untuk menentukan apakah dia dibunuh dengan racun radioaktif yang sulit dilacak.
"Dia tidak diracuni oleh plonium. Hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti Rusia tidak menemukan jejak zat ini pada tubuh Arafat," ungkap Uiba.
Uiba melanjutkan, FMBA telah melakukan studi detail atas jasad Arafat. Namun, badan ini sepertinya menghindari datangnya komentar dengan tidak mengeluarkan pernyataan. Yang pasti, FMBA telah menyerahkan hasil penelitian mereka kepada Kementerian Luar Negeri Rusia.
"FMBA tidak mengeluarkan pernyataan resmi atas hasil penelitian sisa-sisa tubuh Yasser Arafat," ungkap layanan pers FMBA. Jika laporan tersebut dikonfirmasi kebenarannya, maka teori hasil uji laboratorium Swiss tahun lalu yang mengatakan bahwa mereka telah menemukan sejumlah isotop polonium dari pakaian Arafat, akan terbantah sekaligus menjadi pukulan telak atas dugaan bahwa Arafat telah diracuni oleh Israel.
Seperti diketahui, tahun lalu sebuah tim medis Palestina mengambil sampel dari mayat Arafat di Tepi Barat dan memberikannya kepada tim ilmuan dari Swiss, Perancis dan Rusia. Ketiga tim forensik itu melakukan uji coba untuk menentukan apakah dia dibunuh dengan racun radioaktif yang sulit dilacak.
(esn)