Bom hantam gedung konsulat Mesir di Libya
A
A
A
Sindonews.com – Sebuah ledakan bom merobek dinding taman konsulat Mesir di Kota Benghazi, Libya timur, Sabtu (17/8/2013). Seperti dilaporkan Reuters, menurut seorang saksi mata, ledakan ini melukai seorang penjaga keamanan.
Dilaporkan pula, sedikitnya lima anak-anak juga dterluka akibat pecahan kaca dari ledakan. Ledakan itu memang menghancurkan jendela dan secara signifikan merusak bangunan konsulat dan kendaraan yang berada di sekitar lokasi ledakan.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Saksi mata mengatakan, bom itu disembunyikan dalam sebuah tas. Polisi mengepung tempat kejadian, sementara penyidik menyisir daerah sekitar lokasi ledakan untuk mendapatkan petunjuk.
Belum diketahui apakah ledakan ini berhubungan dengan kondisi dalam negeri Mesir, di mana ratusan orang pendukung presiden terguling Mohamed Morsi tewas dalam aksi kekerasan yang terjadi pada Rabu (14/8/2013) dan Jumat (16/8/2013).
Kota Benghazi sendiri memang kerap dilanda aksi kekerasan. Tahun lalu, gedung konsulat Amerika Serikat (AS) menjadi sasaran aksi kekerasan yang menewaskan Duta Besar AS, Christopher Stevens dan tiga warga negara AS lainnya.
Dilaporkan pula, sedikitnya lima anak-anak juga dterluka akibat pecahan kaca dari ledakan. Ledakan itu memang menghancurkan jendela dan secara signifikan merusak bangunan konsulat dan kendaraan yang berada di sekitar lokasi ledakan.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Saksi mata mengatakan, bom itu disembunyikan dalam sebuah tas. Polisi mengepung tempat kejadian, sementara penyidik menyisir daerah sekitar lokasi ledakan untuk mendapatkan petunjuk.
Belum diketahui apakah ledakan ini berhubungan dengan kondisi dalam negeri Mesir, di mana ratusan orang pendukung presiden terguling Mohamed Morsi tewas dalam aksi kekerasan yang terjadi pada Rabu (14/8/2013) dan Jumat (16/8/2013).
Kota Benghazi sendiri memang kerap dilanda aksi kekerasan. Tahun lalu, gedung konsulat Amerika Serikat (AS) menjadi sasaran aksi kekerasan yang menewaskan Duta Besar AS, Christopher Stevens dan tiga warga negara AS lainnya.
(esn)