AS lanjutkan rencana pengiriman jet tempur F-16 ke Mesir
A
A
A
Sindonews.com – Amerika Serikat (AS) akan tetap menjalankan rencana pengiriman empat jet tempur F-16 ke Mesir, meskipun telah terjadi kudeta militer terhadap Presiden Mohammed Morsi.
“Tidak ada keputusan untuk menghentikan transfer pesawat tempur yang sudah dijadwalkan atau untuk memotong bantuan keamanan lainnya ke Mesir, kata seorang pejabat AS yang tak disebutkan namanya pada AFP, Kamis (11/7/2013).
Pengiriman jet tempur F-16 merupakan bagian dari kesepakatan senjata dengan Mesir yang disetujui pada 2010. Delapan pesawat telah dikirim pada awal tahun ini dan empat lagi dijadwalkan akan dikirim pada Agustus mendatang, sementara 8 lainnya pada akhir tahun.
Hingga kini, AS memang belum menyatakan, bahwa apa yang terjadi di Mesir merupakan sebuah kudeta. Itu pula sebabnya, AS tak menghentikan bantuan militer mereka ke Mesir.
Pentagon mengatakan, pihaknya tetap berdedikasi untuk mempertahankan hubungan militer jangka panjang dengan Mesir dan bahwa AS ingin melihat kembali pemerintahan sipil kembali berkuasa di Mesir untuk menegakan demokrasi.
"Ke depan, kami akan bekerja dengan rakyat Mesir untuk mendukung kembali dengan cepat dan bertanggung jawab terwujudnya pemerintahan sipil yang terpilih secara demokratis dan berkelanjutan," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.
“Tidak ada keputusan untuk menghentikan transfer pesawat tempur yang sudah dijadwalkan atau untuk memotong bantuan keamanan lainnya ke Mesir, kata seorang pejabat AS yang tak disebutkan namanya pada AFP, Kamis (11/7/2013).
Pengiriman jet tempur F-16 merupakan bagian dari kesepakatan senjata dengan Mesir yang disetujui pada 2010. Delapan pesawat telah dikirim pada awal tahun ini dan empat lagi dijadwalkan akan dikirim pada Agustus mendatang, sementara 8 lainnya pada akhir tahun.
Hingga kini, AS memang belum menyatakan, bahwa apa yang terjadi di Mesir merupakan sebuah kudeta. Itu pula sebabnya, AS tak menghentikan bantuan militer mereka ke Mesir.
Pentagon mengatakan, pihaknya tetap berdedikasi untuk mempertahankan hubungan militer jangka panjang dengan Mesir dan bahwa AS ingin melihat kembali pemerintahan sipil kembali berkuasa di Mesir untuk menegakan demokrasi.
"Ke depan, kami akan bekerja dengan rakyat Mesir untuk mendukung kembali dengan cepat dan bertanggung jawab terwujudnya pemerintahan sipil yang terpilih secara demokratis dan berkelanjutan," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.
(esn)