Pemberontak Kaukasus Utara bantah terkait bom Boston
A
A
A
Sindonews.com – Pemberontak Kaukasus Utara di Rusia, membantah kalau mereka memiliki hubungan dengan dua tersangka pelaku serangan bom di Boston Marathon, awal pekan lalu.
"Perintah dari mujahidin Vilayat Dagestan menyatakan, bahwa pejuang Kaukasus tidak melancarkan kegiatan militer terhadap Amerika Serikat (AS)," sebut pernyataan yang dituangkan pemberontak Kaukasus utara di situs resmi mereka, Kavkacenter.com, Minggu (21/4/2013).
"Kami hanya memerangi Rusia, yang tidak hanya bertanggung jawab untuk pendudukan Kaukasus, tetapi juga untuk kejahatan mengerikan terhadap umat Islam," lanjut pernyataan itu.
Sebelumnya, laporan-laporan media AS mengatakan, bahwa saat ini FBI sedang mempelajari kemungkinan kaitan antara dua tersangka bersaudara, Dzhokhar dan Tamerlan Tsarnaev dengan kelompok pemberontak di Kaukasus utara yang dipimpin oleh panglima perang Doku Umarov.
Laporan itu mengatakan, pihak berwenang AS sangat tertarik pada unit kelompok pemberontak yang bernama Vilayat Dagestan, cabang dari kelompok Umarov itu. Dagestan sendiri adalah republik tetangga Chechnya, dengan etnis minoritas terbesar berasal dari Chechnya.
Pihak berwenang Rusia mengatakan, mereka juga tengah memeriksa hubungan antara Tsarnaev bersaudara dengan kaum pemberontak Kaukasus. Namun, hingga kini aparat Rusia belum menemukan bukti apa pun.
"Saat ini, kami tidak memiliki informasi yang kredibel tentang keterlibatan Tsarnaev bersaudara dengan gerakan Emirat Kaukasus," kata seorang sumber keamanan yang tidak disebutkan namanya kepada kantor berita Rusia, Interfax.
"Perintah dari mujahidin Vilayat Dagestan menyatakan, bahwa pejuang Kaukasus tidak melancarkan kegiatan militer terhadap Amerika Serikat (AS)," sebut pernyataan yang dituangkan pemberontak Kaukasus utara di situs resmi mereka, Kavkacenter.com, Minggu (21/4/2013).
"Kami hanya memerangi Rusia, yang tidak hanya bertanggung jawab untuk pendudukan Kaukasus, tetapi juga untuk kejahatan mengerikan terhadap umat Islam," lanjut pernyataan itu.
Sebelumnya, laporan-laporan media AS mengatakan, bahwa saat ini FBI sedang mempelajari kemungkinan kaitan antara dua tersangka bersaudara, Dzhokhar dan Tamerlan Tsarnaev dengan kelompok pemberontak di Kaukasus utara yang dipimpin oleh panglima perang Doku Umarov.
Laporan itu mengatakan, pihak berwenang AS sangat tertarik pada unit kelompok pemberontak yang bernama Vilayat Dagestan, cabang dari kelompok Umarov itu. Dagestan sendiri adalah republik tetangga Chechnya, dengan etnis minoritas terbesar berasal dari Chechnya.
Pihak berwenang Rusia mengatakan, mereka juga tengah memeriksa hubungan antara Tsarnaev bersaudara dengan kaum pemberontak Kaukasus. Namun, hingga kini aparat Rusia belum menemukan bukti apa pun.
"Saat ini, kami tidak memiliki informasi yang kredibel tentang keterlibatan Tsarnaev bersaudara dengan gerakan Emirat Kaukasus," kata seorang sumber keamanan yang tidak disebutkan namanya kepada kantor berita Rusia, Interfax.
(esn)