Dianggap Melanggar HAM, AS Sanksi Pemimpin Chechnya

Selasa, 21 Juli 2020 - 15:10 WIB
loading...
Dianggap Melanggar HAM, AS Sanksi Pemimpin Chechnya
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov menjawab sanksi yang dijatuhkan AS dengan memamerkan foto dirinya mengangkat dua senjata. Foto/Forum Daily
A A A
WASHINGTON - Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov karena keterlibatannya dalam pelanggaran berat hak asasi manusia (HAM).

Menurut sebuah pernyataan dari Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, Deplu AS memiliki informasi kredibel yang luas tentang tanggung jawab Kadyrov atas berbagai pelanggaran berat hak asasi manusia sejak lebih dari satu dekade, termasuk penyiksaan dan pembunuhan di luar proses hukum. (Baca: Diduga Terinfeksi Covid-19, Pemimpin Muslim Chechnya Dirawat di RS )

Sanksi ini juga berlaku untuk pasangan dan anak perempuan Kadyrov, dan termasuk larangan visa.

"Bersama dengan banyak negara lain yang serupa, Amerika Serikat telah berulang kali mengajukan keprihatinan tentang laporan pelanggaran HAM Kadyrov di depan umum dan secara pribadi," kata Pompeo.

"Kami telah menjatuhkan sanksi ekonomi pada Kadyrov dan beberapa rekannya, menggunakan banyak otoritas," imbuhnya.

"Kami khawatir Kadyrov sekarang menggunakan alasan pandemi virus Corona untuk menimbulkan pelanggaran HAM lebih lanjut terhadap rakyat Republik Chechnya," Pompeo menambahkan seperti dilansir dari CNN, Selasa (21/7/2020).

Chechnya telah menghadapi protes internasional di tengah-tengah laporan pelanggaran hak asasi manusia termasuk penyiksaan, penangkapan ilegal dan penahanan yang melanggar hukum, penghilangan serta pembunuhan di luar proses hukum. Banyak dari pelanggaran ini dilaporkan dilakukan terhadap pria gay di republik Rusia.

"Tindakan hari ini berfungsi untuk memberi tahu Kadyrov bahwa keterlibatannya dalam pelanggaran berat hak asasi manusia memiliki konsekuensi, baik bagi dia dan keluarganya, dan bahwa Amerika Serikat berkomitmen untuk menggunakan semua alat yang kami miliki untuk memastikan akuntabilitas bagi mereka yang terlibat dalam perilaku menjijikkan ini," tutur Pompeo.

"Pada tahun 2018, Amerika Serikat dan lima belas negara lain mengambil langkah luar biasa dengan memohon Mekanisme Moskow OSCE untuk membuat misi pencarian fakta ke dalam laporan mengerikan tentang pelecehan terhadap orang LGBTI, pembela hak asasi manusia, anggota media independen, dan warga negara lainnya yang berlari bertabrakan dengan Kadyrov," kata diplomat top AS itu.

"Pelapor Mekanisme Moskow menemukan bahwa 'pelecehan dan penganiayaan, penangkapan atau penahanan sewenang-wenang atau tidak sah, penyiksaan, penghilangan paksa, dan eksekusi di luar hukum' telah terjadi dan bahwa 'iklim impunitas' mengelilingi peristiwa-peristiwa ini," Pompeo mengakhiri.

Kadyrov menjawab sanksi yang dijatuhkan oleh lewat sebuah posting Telegram dengan mengatakan: "(Menteri Luar Negeri AS Mike) Pompeo, kami menerima tantangannya! Semakin jauh semakin menarik hal yang didapat." (Baca: Corona Bikin Panik, Pemimpin Chechnya: Anda Akan Tetap Mati )

Kadyrov melengkapi postingan itu dengan foto dirinya memegang dua senapan di tempat yang tampaknya merupakan sebuah gudang senjata.

Sebelumnya pada 2017 lalu Departemen Keuangan AS juga pernah menjatuhkan sanksi kepada Kadyrov, juga atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia. Pihak berwenang AS menuduh Kadyrov mengawasi sebuah pemerintahan yang terlibat dalam penghilangan dan pembunuhan di luar hukum. (Baca: AS Jatuhkan Sanksi kepada Pemimpin Chechnya )
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1548 seconds (0.1#10.140)