Suu Kyi dorong amandemen konstitusi

Senin, 28 Januari 2013 - 17:30 WIB
Suu Kyi dorong amandemen konstitusi
Suu Kyi dorong amandemen konstitusi
A A A
Sindonews.com - Ikon demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi, yakin militer bakal mendukung perubahan konstitusi, sehingga dia dapat maju sebagai presiden. Suu Kyi terus menyerukan amendemen konstitusi yang melarang perempuan yang menikah dengan lelaki asing atau memiliki keluarga asing untuk menjadi calon presiden( capres).

Jika larangan ini dicabut dari konstitusi, Suu Kyi berpeluang besar menjadi presiden Myanmar. Peraih Nobel Perdamaian itu berharap parlemen dapat menyepakati amendemen konstitusi, meskipun jumlah militer masih mendominasi lembaga itu.

”Saya tidak khawatir mengenai hal itu. Saya pikir militer di parlemen ingin melihat rakyat Myanmar lebih senang, lebih kuat, dan semakin harmonis. Karena itu, saya tidak menepis kemungkinan amendemen itu melalui negosiasi dan kompromi,” kata Suu Kyi saat mengunjungi East- West Centre di Hawai, Amerika Serikat (AS), dikutip AFP.

Suu Kyi berharap amendemen konstitusi juga memberi pengakuan terhadap aspirasi kelompok minoritas. Saat ini sejumlah kelompok minoritas masih mengalami diskriminasi dan melancarkan pemberontakan terhadap rezim Myanmar.

Sementara itu, San Suu Kyi memaparkan, dia masih mencintai militer di negaranya, meskipun dia pernah menjalani tahanan rumah selama 15 tahun. ”Sejujurnya, saya masih mencintai militer,” ujarnya dalam wawancara dengan BBC. ”

"Orang tidak menyukai saya mengucapkannya. Banyak yang mengkritik saya karena menjadi apa yang mereka sebut sebagai gadis poster untuk militer. Sangat tersanjung terlihat sebagai gadis poster untuk semuanya saat ini. Tapi, saya pikir benar, bahwa saya sangat mencintai militer, karena saya selalu berpikir ini sebagai militer ayah saya,”tutur Suu Kyi.

Suu Kyi menjelaskan, bahwa meskipun militer banyak melakukan tindakan mengerikan di Myanmar, dia berharap militer bakal menebusnya.

Sesuai konstitusi Myanmar yang disusun pada 2008, presiden tidak boleh dijabat oleh seseorang yang memiliki anak atau saudara yang memiliki kewarganegaraan asing. Suu Kyi menikah dengan akademisi asal Inggris, Michael Aris, dan dianugerahi dua anak.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4860 seconds (0.1#10.140)