Indonesia-Inggris perkuat kemitraan bilateral
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Pertahanan Inggris, Philip Hammond, berada di Jakarta, Rabu (16/1/2013) dalam rangka memperkuat kerjasama bilateral kedua negara. Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan nota kesepahaman (Mou) antar kedua negara dan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhono ke Inggris, akhir tahun lalu.
Dalam kunjungan ke Jakarta ini, dibahas mengenai tindak lanjut yang harus dilakukan untuk meningkatkan kerjasama kedua negara.
Kerjasama yang dibicarakan juga sangat komprehensif dan beragam, tidak hanya di bidang pertahanan, namun juga meliputi bidang luar negeri, ekonomi, dan perdagangan.
Dalam bidang pertahanan, tidak hanya disepakati masalah pemasokan peralatan senjata, namun juga kerjasama industri pertahanan.
“Kerjasamanya sangat komprehensif, bukan saja di bidang pemasokan peralatan senjata melainkan juga kerjasama antara industri pertahanan kedua negara dan pelatihan, serta saling kunjung perwira kedua negara”, jelas Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, seperti dikutip dari situs Kemenlu RI, Jumat (18/1/2013)
Disamping itu, Indonesia dan Inggris juga berbagi pandangan mengenai perkembangan isu-isu penting di kawasan, terkait masalah Laut China Selatan khususnya dan kawasan Asia Tenggara umumnya.
Dibahas juga kemungkinan kerjasama di bidang penanggulangan bencana alam antar kedua negara. Terkait dengan kerjasama pertahanan, diharapkan kemampuan di bidang pertahanan dapat digunakan untuk tujuan-tujuan non-militer, seperti penanggulangan bencana alam.
Dan yang terpenting dalam pertemuan tersebut, Indonesia mendesak Inggris agar segera meratifikasi protokol Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara. Ke depannya, Indonesia akan bekerja keras terutama di bidang pertahanan dan di bidang luar negeri untuk memastikan semua komitmen yang telah dibuat agar betul-betul terlaksana.
Dalam kunjungan ke Jakarta ini, dibahas mengenai tindak lanjut yang harus dilakukan untuk meningkatkan kerjasama kedua negara.
Kerjasama yang dibicarakan juga sangat komprehensif dan beragam, tidak hanya di bidang pertahanan, namun juga meliputi bidang luar negeri, ekonomi, dan perdagangan.
Dalam bidang pertahanan, tidak hanya disepakati masalah pemasokan peralatan senjata, namun juga kerjasama industri pertahanan.
“Kerjasamanya sangat komprehensif, bukan saja di bidang pemasokan peralatan senjata melainkan juga kerjasama antara industri pertahanan kedua negara dan pelatihan, serta saling kunjung perwira kedua negara”, jelas Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, seperti dikutip dari situs Kemenlu RI, Jumat (18/1/2013)
Disamping itu, Indonesia dan Inggris juga berbagi pandangan mengenai perkembangan isu-isu penting di kawasan, terkait masalah Laut China Selatan khususnya dan kawasan Asia Tenggara umumnya.
Dibahas juga kemungkinan kerjasama di bidang penanggulangan bencana alam antar kedua negara. Terkait dengan kerjasama pertahanan, diharapkan kemampuan di bidang pertahanan dapat digunakan untuk tujuan-tujuan non-militer, seperti penanggulangan bencana alam.
Dan yang terpenting dalam pertemuan tersebut, Indonesia mendesak Inggris agar segera meratifikasi protokol Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara. Ke depannya, Indonesia akan bekerja keras terutama di bidang pertahanan dan di bidang luar negeri untuk memastikan semua komitmen yang telah dibuat agar betul-betul terlaksana.
(esn)