Inggris-RI Gelar Lokakarya Keterampilan Digital dan Pembelajaran Jarak Jauh
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kedutaan Besar Inggris dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Indonesia dilaporkan mengadakan serangkaian lokakarya tentang keterampilan digital dan pembelajaran jarak jauh. Lokakarya ini membahas berbagai masalah, kebijakan, tantangan, dan berbagi praktik terbaik dalam berbagai topik.
Setidaknya ada tiga topik yang dibahas, yakni konektivitas dan pembelajaran jarak jauh, termasuk fokus pada daerah terpencil dan anak-anak penyandang disabilitas. Lalu, pengembangan keterampilan digital/literasi digital, cara mengajarkan keterampilan komputasi dan terakhui tentang kurikulum dengan keamanan daring untuk memastikan pengetahuan akses aman dan melindungi identitas anak-anak secara daring.
Menurut keterangan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta yang diterima Sindonews pada Selasa (1/12/2020), London dan Jakarta berdiskusi untuk memahami praktik terbaik dalam mengatasi hambatan yang dihadapi sekolah-sekolah selama pandemi Covid-19 di Indonesia dan Inggris, termasuk meningkatkan infrastruktur digital, akses dan tenaga pendukung untuk dapat terus memberikan pendidikan berkualitas dari jarak jauh dengan menyediakan paket dukungan untuk peningkatan kemampuan. ( )
Dukungan Inggris ini adalah bagian dari kerjasama yang berkelanjutan dengan Kemendikbud dalam rangka mengembangkan kerangka kerja untuk keterampilan digital dan pembelajaran jarak jauh di Indonesia dan meningkatkan akses literasi digital serta layanan pendidikan di seluruh negeri.
“Kita harus mengupayakan yang terbaik untuk membatasi dampak negatif yang mungkin ditimbulkan pandemi Covid-19 terhadap pemuda di negara kita. Mereka adalah masa depan kita. Tugas masyarakat yang paling penting adalah mengedepankan mereka," ucap Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins.
"Siswa dan guru di seluruh dunia telah dipaksa untuk mengubah metode mereka secara dramatis, dengan kehadiran e-learning untuk pengajaran dilakukan jarak jauh pada platform digital. Kami perlu membuat e-learning ini berkualitas tinggi dan seinklusif mungkin. Ini tidak mudah, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil dengan tantangan akses teknologi," sambungnya.
Jenkisn mengatakan, melalui Digital Access Programme, bekerja sama dengan Kemendikbud, Inggris dengan bangga membagikan keahliannya di bidang teknologi pendidikan untuk membantu pelajar Indonesia yang tinggal di daerah terpencil dan anak-anak penyandang disabilitas untuk menikmati tingkat pendidikan terbaik saat ini.
"Hal ini sesuai dengan komitmen kami yang mendukung penuh ‘visi dan misi’ Presiden Jokowi dalam mengembangkan dan memberdayakan sumber daya manusia melalui inovasi dan teknologi. Kami berharap dapat melanjutkan kolaborasi untuk kepentingan generasi masa depan Inggris dan Indonesia," tukasnya.
Setidaknya ada tiga topik yang dibahas, yakni konektivitas dan pembelajaran jarak jauh, termasuk fokus pada daerah terpencil dan anak-anak penyandang disabilitas. Lalu, pengembangan keterampilan digital/literasi digital, cara mengajarkan keterampilan komputasi dan terakhui tentang kurikulum dengan keamanan daring untuk memastikan pengetahuan akses aman dan melindungi identitas anak-anak secara daring.
Menurut keterangan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta yang diterima Sindonews pada Selasa (1/12/2020), London dan Jakarta berdiskusi untuk memahami praktik terbaik dalam mengatasi hambatan yang dihadapi sekolah-sekolah selama pandemi Covid-19 di Indonesia dan Inggris, termasuk meningkatkan infrastruktur digital, akses dan tenaga pendukung untuk dapat terus memberikan pendidikan berkualitas dari jarak jauh dengan menyediakan paket dukungan untuk peningkatan kemampuan. ( )
Dukungan Inggris ini adalah bagian dari kerjasama yang berkelanjutan dengan Kemendikbud dalam rangka mengembangkan kerangka kerja untuk keterampilan digital dan pembelajaran jarak jauh di Indonesia dan meningkatkan akses literasi digital serta layanan pendidikan di seluruh negeri.
“Kita harus mengupayakan yang terbaik untuk membatasi dampak negatif yang mungkin ditimbulkan pandemi Covid-19 terhadap pemuda di negara kita. Mereka adalah masa depan kita. Tugas masyarakat yang paling penting adalah mengedepankan mereka," ucap Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins.
"Siswa dan guru di seluruh dunia telah dipaksa untuk mengubah metode mereka secara dramatis, dengan kehadiran e-learning untuk pengajaran dilakukan jarak jauh pada platform digital. Kami perlu membuat e-learning ini berkualitas tinggi dan seinklusif mungkin. Ini tidak mudah, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil dengan tantangan akses teknologi," sambungnya.
Jenkisn mengatakan, melalui Digital Access Programme, bekerja sama dengan Kemendikbud, Inggris dengan bangga membagikan keahliannya di bidang teknologi pendidikan untuk membantu pelajar Indonesia yang tinggal di daerah terpencil dan anak-anak penyandang disabilitas untuk menikmati tingkat pendidikan terbaik saat ini.
"Hal ini sesuai dengan komitmen kami yang mendukung penuh ‘visi dan misi’ Presiden Jokowi dalam mengembangkan dan memberdayakan sumber daya manusia melalui inovasi dan teknologi. Kami berharap dapat melanjutkan kolaborasi untuk kepentingan generasi masa depan Inggris dan Indonesia," tukasnya.
(esn)