Inggris-Indonesia Sepakat Perpanjang Kemitraan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
loading...

Indonesia dan Inggris telah sepakat untuk memperpanjang kemitraan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi hingga tahun 2025. Foto/Ist
A
A
A
JAKARTA - Indonesia dan Inggris telah sepakat untuk memperpanjang kemitraan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi hingga tahun 2025. Ini dilakukan untuk mendukung kerja sama para peneliti guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua negara.
Berlanjutnya kemitraan Inggris-Indonesia ini akan ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama oleh Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia, Bambang Brodjonegoro dan Menteri Ilmu Pengetahuan, Riset, dan Inovasi Inggris, Amanda Solloway.
( Baca juga: Musthafa Kemal, Boneka Inggris yang Disejajarkan dengan Khalid bin Walid )
Sains, teknologi, dan inovasi adalah aspek penting dalam mendorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Sebagai contoh penelitian Indonesia-Inggris yang sudah berjalan meliputi riset tentang peningkatan hasil panen dan ketahanan pertanian terhadap perubahan iklim; memperkuat pertahanan dan kemampuan deteksi cuaca ekstrim; dan pencegahan penyebaran penyakit menular.
“Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan kemampuan inovasi dalam negeri dan meningkatkan riset dan pengembangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Kemitraan Newton Fund beberapa tahun terakhir telah berhasil meningkatkan kerjasama riset dan inovasi yang terbukti menguntungkan baik bagi Indonesia dan Inggris," ucap Bambang, seperi dikutip dari siaran pers Kedutaan Besar Inggris di Jakarta yang diterima Sindonews pada Selasa (4/8/2020).
"Model kerjasama Newton Fund akan kami gunakan sebagai contoh dalam penerapan kemitraan ilmu pengetahuan internasional kami lainnya. Perpanjangan kemitraan dalam ilmu pengetahuan dan inovasi dalam jangka panjang akan meningkatkan kemampuan Indonesia untuk mengembangkan ekonomi berbasis pengetahuan dan dapat bersaing di pasar global," sambungnya.
Sejak diluncurkan pada tahun 2014, Kemitraan Indonesia-Inggris dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah meluncurkan lebih dari 22 kompetisi pendanaan riset melalui 15 program riset dan inovasi. Kerja sama yang kuat antara peneliti Inggris dan Indonesia ini juga telah menghasilkan 2.205 publikasi gabungan selama 2015-2019.
( Baca juga: Imam Al-Ghazali dari Persia, Sang Pembela Islam )
Riset kolaborasi Indonesia-Inggris menduduki peringkat ketiga di dalam daftar 10 kemitraan internasional terbaik Indonesia. Hubungan kemitraan yang kuat ini akan memastikan kedua negara dapat terus mendukung riset, ilmu pengetahuan, dan inovasi kelas dunia serta bersama menghadapi tantangan global.
“Krisis global Covid-19 yang sedang kita hadapi ini telah menyadarkan kita semua pentingnya kolaborasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Saya merasa bangga dapat melanjutkan kemitraan Inggris dengan Indonesia untuk terus bekerja bersama mengatasi tantangan-tantangan global, dari mencegah penyebaran penyakit menular di masa depan hingga mengurangi jejak karbon global," ucap Solloway.
Berlanjutnya kemitraan Inggris-Indonesia ini akan ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama oleh Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia, Bambang Brodjonegoro dan Menteri Ilmu Pengetahuan, Riset, dan Inovasi Inggris, Amanda Solloway.
( Baca juga: Musthafa Kemal, Boneka Inggris yang Disejajarkan dengan Khalid bin Walid )
Sains, teknologi, dan inovasi adalah aspek penting dalam mendorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Sebagai contoh penelitian Indonesia-Inggris yang sudah berjalan meliputi riset tentang peningkatan hasil panen dan ketahanan pertanian terhadap perubahan iklim; memperkuat pertahanan dan kemampuan deteksi cuaca ekstrim; dan pencegahan penyebaran penyakit menular.
“Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan kemampuan inovasi dalam negeri dan meningkatkan riset dan pengembangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Kemitraan Newton Fund beberapa tahun terakhir telah berhasil meningkatkan kerjasama riset dan inovasi yang terbukti menguntungkan baik bagi Indonesia dan Inggris," ucap Bambang, seperi dikutip dari siaran pers Kedutaan Besar Inggris di Jakarta yang diterima Sindonews pada Selasa (4/8/2020).
"Model kerjasama Newton Fund akan kami gunakan sebagai contoh dalam penerapan kemitraan ilmu pengetahuan internasional kami lainnya. Perpanjangan kemitraan dalam ilmu pengetahuan dan inovasi dalam jangka panjang akan meningkatkan kemampuan Indonesia untuk mengembangkan ekonomi berbasis pengetahuan dan dapat bersaing di pasar global," sambungnya.
Sejak diluncurkan pada tahun 2014, Kemitraan Indonesia-Inggris dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah meluncurkan lebih dari 22 kompetisi pendanaan riset melalui 15 program riset dan inovasi. Kerja sama yang kuat antara peneliti Inggris dan Indonesia ini juga telah menghasilkan 2.205 publikasi gabungan selama 2015-2019.
( Baca juga: Imam Al-Ghazali dari Persia, Sang Pembela Islam )
Riset kolaborasi Indonesia-Inggris menduduki peringkat ketiga di dalam daftar 10 kemitraan internasional terbaik Indonesia. Hubungan kemitraan yang kuat ini akan memastikan kedua negara dapat terus mendukung riset, ilmu pengetahuan, dan inovasi kelas dunia serta bersama menghadapi tantangan global.
“Krisis global Covid-19 yang sedang kita hadapi ini telah menyadarkan kita semua pentingnya kolaborasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Saya merasa bangga dapat melanjutkan kemitraan Inggris dengan Indonesia untuk terus bekerja bersama mengatasi tantangan-tantangan global, dari mencegah penyebaran penyakit menular di masa depan hingga mengurangi jejak karbon global," ucap Solloway.
(esn)
Lihat Juga :