Inggris Jadikan RI 'Jantung' Kebijakan di Indo-Pasifik

Rabu, 07 April 2021 - 15:58 WIB
loading...
Inggris Jadikan RI Jantung Kebijakan di Indo-Pasifik
Raab menyatakan bahwa kawasan Indo-Pasifik akan menjadi jantung kebijakan luar negeri mereka dan Indonesia akan menjadi poros dari kebijakan itu. Foto/Kedubes Inggris
A A A
JAKARTA - Inggris menyatakan bahwa kawasan Indo-Pasifik akan menjadi "jantung" kebijakan luar negeri mereka. Indonesia , menurut London, akan menjadi poros dari kebijakan Indo-Pasifik.

Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab menuturkan, pihaknya mengkonfirmasi komitmen Inggris untuk memperdalam hubungan dengan Indonesia melalui Tinjauan Terpadu tentang keamanan, pertahanan, pembangunan dan kebijakan luar negeri, yang dipublikasikan baru-baru ini.

"Ini mungkin artikulasi kebijakan luar negeri Inggris yang paling komprehensif selama satu generasi. Ini menetapkan visi kami untuk Inggris di duniadan menempatkan Indo-Pasifik di jantungnya, dan Indonesia di jantung visi itu," ucap Raab.

"Saya pikir itu hanya untuk menunjukkan, tidak hanya pada masalah material spesifik yang kita diskusikan, tetapi juga sebenarnya pandangan strategis kita tentang dunia - betapa pentingnya Indonesia," sambungnya saat menggelar konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi di Jakarta pada Rabu (7/4/2021).

Raab kemudian menuturkan bahwa kunjungan ke Indonesia, yang merupakan kunjungan pertama sejak dia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Inggris dimaksudkan untuk memperkuat persahabatan dimiliki kedua negara.

Dia mengatakan, hubungan London dan Jakarta didasarkan pada rasa hormat dan kesamaan minat serta tujuan, seperti memperdalam hubungan perdagangan, meningkatkan investasi, dan kerja sama di sektor-sektor utama, seperti pertahanan, pendidikan, energi terbarukan, kayu dan pertanian.

"Tentu saja saya mendengarkan dengan seksama keprihatinan teman-teman Indonesia kami tentang kelapa sawit dan komoditas, dan kami benar-benar berkomitmen melalui kelompok kerja yang kami dirikan untuk menemukan solusi yang tepat untuk beberapa masalah tersebut," ujarnya.

Inggris, jelasnya, juga menantikan untuk memperkuat kerja sama keamanandan komitmen i pada Konvensi PBB tentang Hukum Lau atau UNCLOS.

Baik Inggris dan Indonesia, paparnya, berada di belahan dunia yang berbeda. Tetapi, kedua negara adalah kekuatan maritim dengan kepentingan maritim yang kuat.

"Yang lebih penting, minat yang kuat untuk memastikan bahwa sistem berbasis aturan, pilar, prinsip-prinsip ini tercermin dalam UNCLOS dapat ditegakkan, karena mereka adalah pilar penting kawasan dan saya akan mengatakan juga stabilitas global," ungkapnya.

"Kami bekerja sama untuk menyampaikan tindakan global yang ambisius terhadap perubahan iklim. Kami berharap dapat menjadi tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim PBB di Glasgow pada bulan November," tukasnya.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1223 seconds (0.1#10.140)