Trump Salahkan China atas Pandemi COVID-19, Sebut Lagi 'Virus China'
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan tegas menyalahkan China atas pandemi virus corona baru, COVID-19 . Dia sekali lagi menggunakan istilah "Virus China" untuk menyebut nama penyakit tersebut.
"Dunia membayar harga yang sangat besar untuk ini," kata Trump, merujuk pada klaimnya bahwa pejabat China tidak sepenuhnya berbagi informasi lebih cepat tentang wabah COVID-19 setelah dimulai di China.
"Itu bisa saja dihentikan di tempat asalnya, China," lanjut Trump dalam konferensi pers Gedung Putih hari Kamis waktu Washington, seperti dikutip Reuters, Jumat (20/3/2020).
Dia berpendapat bahwa para pejabat Amerika akan dapat bertindak lebih cepat jika pemerintah Beijing telah sepenuhnya berbagi informasi tentang wabah, yang dimulai di sekitar kota Wuhan akhir Desember 2019.
"Akan jauh lebih baik jika kita tahu tentang ini beberapa bulan sebelumnya," kata Presiden Trump. (Baca: China Klaim Kasus Baru COVID-19 Impor dari Indonesia )
Ditanya apakah akan ada dampak bagi China mengingat pandangannya tentang bagaimana negara itu menangani wabah, Trump berkata; "Saya tidak ingin mengomentari hal itu sekarang."
Komentar sang presiden berbeda dengan dua bulan lalu, di mana dia saat itu memuji respons Beijing terhadap wabah COVID-19. Trump saat itu mengatakan China telah bekerja sangat keras untuk menahan virus. "Amerika Serikat sangat menghargai upaya dan transparansi mereka," tulis Trump saat itu di Twitter.
Tetapi dalam beberapa hari terakhir, Trump telah berulang kali menyebut virus corona baru sebagai "Virus China" dan mengulanginya lagi pada awal konferensi persnya. (Baca juga: Jubir Kemlu China Curiga Militer AS Bawa Virus Corona ke Wuhan )
Foto selembar kertas yang berisi komentar yang dibaca Trump di awal acara mengungkapkan bahwa seseorang dengan tulisan tangan yang mirip dengan Trump telah mencoret kata "Corona" dan menulis kata "China" di atasnya. Kata "Virus" muncul tepat setelah kata itu.
Kebiasaan Trump yang mengatakan "Virus China" telah menuai kritik keras dari pejabat China dan dari sejumlah politisi AS, termasuk mantan Wakil Presiden Joe Biden, bakal calon presiden dari Partai Demokrat.
Selama konferensi pers hari Rabu, Trump membela penggunaan istilah itu dengan mengatakan itu tidak rasis sama sekali.
"Karena itu berasal dari China," kata Trump ketika ditanya Rabu mengapa dia terus menggunakan istilah itu. "Itu sebabnya. Saya ingin akurat," ujarnya.
"Dunia membayar harga yang sangat besar untuk ini," kata Trump, merujuk pada klaimnya bahwa pejabat China tidak sepenuhnya berbagi informasi lebih cepat tentang wabah COVID-19 setelah dimulai di China.
"Itu bisa saja dihentikan di tempat asalnya, China," lanjut Trump dalam konferensi pers Gedung Putih hari Kamis waktu Washington, seperti dikutip Reuters, Jumat (20/3/2020).
Dia berpendapat bahwa para pejabat Amerika akan dapat bertindak lebih cepat jika pemerintah Beijing telah sepenuhnya berbagi informasi tentang wabah, yang dimulai di sekitar kota Wuhan akhir Desember 2019.
"Akan jauh lebih baik jika kita tahu tentang ini beberapa bulan sebelumnya," kata Presiden Trump. (Baca: China Klaim Kasus Baru COVID-19 Impor dari Indonesia )
Ditanya apakah akan ada dampak bagi China mengingat pandangannya tentang bagaimana negara itu menangani wabah, Trump berkata; "Saya tidak ingin mengomentari hal itu sekarang."
Komentar sang presiden berbeda dengan dua bulan lalu, di mana dia saat itu memuji respons Beijing terhadap wabah COVID-19. Trump saat itu mengatakan China telah bekerja sangat keras untuk menahan virus. "Amerika Serikat sangat menghargai upaya dan transparansi mereka," tulis Trump saat itu di Twitter.
Tetapi dalam beberapa hari terakhir, Trump telah berulang kali menyebut virus corona baru sebagai "Virus China" dan mengulanginya lagi pada awal konferensi persnya. (Baca juga: Jubir Kemlu China Curiga Militer AS Bawa Virus Corona ke Wuhan )
Foto selembar kertas yang berisi komentar yang dibaca Trump di awal acara mengungkapkan bahwa seseorang dengan tulisan tangan yang mirip dengan Trump telah mencoret kata "Corona" dan menulis kata "China" di atasnya. Kata "Virus" muncul tepat setelah kata itu.
Kebiasaan Trump yang mengatakan "Virus China" telah menuai kritik keras dari pejabat China dan dari sejumlah politisi AS, termasuk mantan Wakil Presiden Joe Biden, bakal calon presiden dari Partai Demokrat.
Selama konferensi pers hari Rabu, Trump membela penggunaan istilah itu dengan mengatakan itu tidak rasis sama sekali.
"Karena itu berasal dari China," kata Trump ketika ditanya Rabu mengapa dia terus menggunakan istilah itu. "Itu sebabnya. Saya ingin akurat," ujarnya.
(mas)