Trump Stop AS Danai WHO atas Tuduhan Salah Urus COVID-19
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Donald John Trump menghentikan pendanaan Amerika Serikat (AS) untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dia menuduh organisasi itu gagal dalam merespons wabah virus corona baru, COVID-19.
Keputusan AS menghentikan pendanaan untuk WHO ini sebagai tindak lanjut dari ancaman Trump sebelumnya.
"Hari ini saya menginstruksikan administrasi saya untuk menghentikan pendanaan Organisasi Kesehatan Dunia, sementara sebuah tinjauan dilakukan untuk menilai...peran organisasi dalam salah urus dan menutupi penyebaran virus corona," kata Trump pada briefing harian tentang krisis COVID-19 di Gedung Putih, Selasa waktu Washington.
"AS memiliki kewajiban untuk menuntut akuntabilitas penuh dari badan kesehatan masyarakat," katanya lagi, seperti dikutip Reuters, Rabu (15/4/2020).
"Badan kesehatan dunia gagal mendapatkan, memeriksa dan berbagi informasi secara tepat waktu dan transparan," lanjut Presiden Trump yang menyebut WHO menyembunyikan data penting dalam tahap awal pandemi COVID-19 karena takut menyinggung pihak berwenang di Beijing.
"WHO gagal untuk menyelidiki laporan yang dapat dipercaya dari sumber-sumber di Wuhan yang bertentangan langsung dengan laporan resmi pemerintah China," paparnya.
Trump pertama kali melayangkan gagasan penghentian pendanaan untuk WHO pekan lalu dengan menuduh organisasi itu "China-sentris".
Sekadar diketahui, AS adalah kontributor utama WHO dengan mendanai sekitar USD400 juta hingga USD500 juta setiap tahun. Namun, Trump mengatakan sekarang ada keprihatinan yang mendalam bahwa uang bantuan Amerika itu telah terbuang sia-sia.
WHO dan Beijing menyatakan bahwa respons mereka terhadap pandemi COVID-19 telah benar dan tepat waktu, di mana kedua pihak merilis jadwal yang merinci tindakan mereka langkah demi langkah yang dimulai pada akhir Desember 2019.
Pejabat China juga berulang kali membantah tuduhan menutup-nutupi wabah penyakit tersebut dengan bersikeras bahwa otoritas kesehatan China bekerja dengan masyarakat internasional sejak awal untuk memahami dan menahan wabah di Wuhan.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pernah merespons ancaman Trump sebelumnya dengan mendesak semua pihak untuk tidak mempolitisasi virus corona baru. Dia memperingatkan tindakan seperti itu hanya akan menghasilkan lebih banyak kantong mayat.
Keputusan AS menghentikan pendanaan untuk WHO ini sebagai tindak lanjut dari ancaman Trump sebelumnya.
"Hari ini saya menginstruksikan administrasi saya untuk menghentikan pendanaan Organisasi Kesehatan Dunia, sementara sebuah tinjauan dilakukan untuk menilai...peran organisasi dalam salah urus dan menutupi penyebaran virus corona," kata Trump pada briefing harian tentang krisis COVID-19 di Gedung Putih, Selasa waktu Washington.
"AS memiliki kewajiban untuk menuntut akuntabilitas penuh dari badan kesehatan masyarakat," katanya lagi, seperti dikutip Reuters, Rabu (15/4/2020).
"Badan kesehatan dunia gagal mendapatkan, memeriksa dan berbagi informasi secara tepat waktu dan transparan," lanjut Presiden Trump yang menyebut WHO menyembunyikan data penting dalam tahap awal pandemi COVID-19 karena takut menyinggung pihak berwenang di Beijing.
"WHO gagal untuk menyelidiki laporan yang dapat dipercaya dari sumber-sumber di Wuhan yang bertentangan langsung dengan laporan resmi pemerintah China," paparnya.
Trump pertama kali melayangkan gagasan penghentian pendanaan untuk WHO pekan lalu dengan menuduh organisasi itu "China-sentris".
Sekadar diketahui, AS adalah kontributor utama WHO dengan mendanai sekitar USD400 juta hingga USD500 juta setiap tahun. Namun, Trump mengatakan sekarang ada keprihatinan yang mendalam bahwa uang bantuan Amerika itu telah terbuang sia-sia.
WHO dan Beijing menyatakan bahwa respons mereka terhadap pandemi COVID-19 telah benar dan tepat waktu, di mana kedua pihak merilis jadwal yang merinci tindakan mereka langkah demi langkah yang dimulai pada akhir Desember 2019.
Pejabat China juga berulang kali membantah tuduhan menutup-nutupi wabah penyakit tersebut dengan bersikeras bahwa otoritas kesehatan China bekerja dengan masyarakat internasional sejak awal untuk memahami dan menahan wabah di Wuhan.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pernah merespons ancaman Trump sebelumnya dengan mendesak semua pihak untuk tidak mempolitisasi virus corona baru. Dia memperingatkan tindakan seperti itu hanya akan menghasilkan lebih banyak kantong mayat.
(min)