PM Israel Netanyahu Janjikan Penerbangan Langsung Tel Aviv-Makkah
A
A
A
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk mengatur penerbangan langsung antara Tel Aviv dan Makkah di Arab Saudi. Penerbangan langsung itu untuk memungkinkan warga Muslim Palestina yang tinggal di Israel melakukan ibadah haji dan umrah dengan mudah.
"Kami sedang berupaya untuk memperkenalkan penerbangan langsung dari Tel Aviv ke Makkah untuk kepentingan jamaah Muslim yang berniat melakukan ibadah haji," kata Netanyahu dalam sebuah posting Facebook yang kemudian dihapus, sebagaimana dilansir Middle East Monitor pada Jumat (21/2/2020).
Penerbangan langsung antara Tel Aviv dan Makkah telah menimbulkan pertanyaan tentang implikasi politik dan ekonomi pada Yordania.
Selama bertahun-tahun, warga Palestina yang tinggal di Israel telah melakukan perjalanan ke Arab Saudi melalui Yordania dengan menggunakan paspor sementara yang dikeluarkan khusus untuk tujuan ibadah. Hal itu lantaran pemegang paspor Israel tidak diizinkan masuk ke Arab Saudi.
Arab Saudi dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, meski para pejabat rezim Zionis kerap blakblakan bahwa kedua negara menjalin hubungan rahasia atau klandestin.
Kebijakan luar negeri Kerajaan Arab Saudi yang dipimpin Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud sejauh menolak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel selama Palestina belum merdeka.
Kerajaan juga menolak masuk setiap pemegang paspor Israel ke wilayah Arab Saudi, meski Menteri Dalam Negeri Israel, Aryeh Deri, baru-baru ini menyatakan negaranya resmi mengizinkan setiap pemegang paspor Israel bepergian ke kerajaan tersebut baik untuk urusan ibadah, bisnis maupun pribadi.
"Kami sedang berupaya untuk memperkenalkan penerbangan langsung dari Tel Aviv ke Makkah untuk kepentingan jamaah Muslim yang berniat melakukan ibadah haji," kata Netanyahu dalam sebuah posting Facebook yang kemudian dihapus, sebagaimana dilansir Middle East Monitor pada Jumat (21/2/2020).
Penerbangan langsung antara Tel Aviv dan Makkah telah menimbulkan pertanyaan tentang implikasi politik dan ekonomi pada Yordania.
Selama bertahun-tahun, warga Palestina yang tinggal di Israel telah melakukan perjalanan ke Arab Saudi melalui Yordania dengan menggunakan paspor sementara yang dikeluarkan khusus untuk tujuan ibadah. Hal itu lantaran pemegang paspor Israel tidak diizinkan masuk ke Arab Saudi.
Arab Saudi dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, meski para pejabat rezim Zionis kerap blakblakan bahwa kedua negara menjalin hubungan rahasia atau klandestin.
Kebijakan luar negeri Kerajaan Arab Saudi yang dipimpin Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud sejauh menolak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel selama Palestina belum merdeka.
Kerajaan juga menolak masuk setiap pemegang paspor Israel ke wilayah Arab Saudi, meski Menteri Dalam Negeri Israel, Aryeh Deri, baru-baru ini menyatakan negaranya resmi mengizinkan setiap pemegang paspor Israel bepergian ke kerajaan tersebut baik untuk urusan ibadah, bisnis maupun pribadi.
(mas)