Via Media, Arab Saudi Luncurkan Serangan Ganas terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu
loading...

Kerajaan Arab Saudi melalui media pemerintah meluncurkan serangan verbal yang ganas terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu. Foto/SPA
A
A
A
RIYADH - Kerajaan Arab Saudi telah meluncurkan serangan media pemerintah yang ganas terhadap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
Ini menunjukkan meningkatnya rasa jengkel di istana kerajaan negara Teluk tersebut terhadap Netanyahu dan perang brutal Israel di Gaza.
Kampanye serangan bermusuhan yang tidak biasa itu, yang hanya dapat dipublikasikan dengan persetujuan pihak berwenang kerajaan, terjadi setelah pejabat Amerika Serikat (AS) dan Israel membicarakan prospek Arab Saudi menormalisasi hubungan dengan Israel, meskipun Riyadh bersikeras bahwa hal itu akan bergantung pada pembentukan Negara Palestina.
Serangan melalui media itu dipicu oleh candaan Netanyahu dalam sebuah wawancara pekan lalu tentang pembentukan Negara Palestina di wilayah Kerajaan Arab Saudi.
Setelah seorang presenter Channel 14 Israel secara keliru mengatakan tidak akan ada kemajuan dalam menormalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tanpa pembentukan Negara Saudi, Netanyahu mengoreksinya dengan mengatakan: "[Maksud Anda] Negara Palestina".
"Kecuali jika Anda ingin Negara Palestina berada di Arab Saudi," imbuhnya. "Mereka memiliki banyak tanah."
Media pemerintah menanggapi dengan ganas, mencerminkan kemarahan yang telah membara selama berbulan-bulan di antara pejabat senior dan publik kerajaan.
Sebuah laporan di saluran berita pemerintah Al Ekhbariya dengan jelas menggambarkan Netanyahu sebagai "seorang Zionis dan putra seorang Zionis yang mewarisi ekstremisme dalam gennya”.
Ditambahkannya: “Pendudukan tidak memiliki wajah yang baik atau wajah yang buruk. Pendudukan hanya memiliki satu wajah dan itu adalah Benjamin Netanyahu.”
Ini menunjukkan meningkatnya rasa jengkel di istana kerajaan negara Teluk tersebut terhadap Netanyahu dan perang brutal Israel di Gaza.
Kampanye serangan bermusuhan yang tidak biasa itu, yang hanya dapat dipublikasikan dengan persetujuan pihak berwenang kerajaan, terjadi setelah pejabat Amerika Serikat (AS) dan Israel membicarakan prospek Arab Saudi menormalisasi hubungan dengan Israel, meskipun Riyadh bersikeras bahwa hal itu akan bergantung pada pembentukan Negara Palestina.
Serangan melalui media itu dipicu oleh candaan Netanyahu dalam sebuah wawancara pekan lalu tentang pembentukan Negara Palestina di wilayah Kerajaan Arab Saudi.
Setelah seorang presenter Channel 14 Israel secara keliru mengatakan tidak akan ada kemajuan dalam menormalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tanpa pembentukan Negara Saudi, Netanyahu mengoreksinya dengan mengatakan: "[Maksud Anda] Negara Palestina".
"Kecuali jika Anda ingin Negara Palestina berada di Arab Saudi," imbuhnya. "Mereka memiliki banyak tanah."
Media pemerintah menanggapi dengan ganas, mencerminkan kemarahan yang telah membara selama berbulan-bulan di antara pejabat senior dan publik kerajaan.
Sebuah laporan di saluran berita pemerintah Al Ekhbariya dengan jelas menggambarkan Netanyahu sebagai "seorang Zionis dan putra seorang Zionis yang mewarisi ekstremisme dalam gennya”.
Ditambahkannya: “Pendudukan tidak memiliki wajah yang baik atau wajah yang buruk. Pendudukan hanya memiliki satu wajah dan itu adalah Benjamin Netanyahu.”
Lihat Juga :